Dedi Mulyadi, dengan rasa tanggung jawabnya sebagai pemimpin daerah, mendesak agar berbagai pihak yang terlibat dalam perubahan penggunaan lahan di kawasan Puncak, seperti PTPN, untuk segera berperan aktif dalam perbaikan kondisi lingkungan.
Ia berencana untuk bertemu pihak PTPN dan Perhutani dalam waktu dekat.
Ia ingin mencari solusi yang lebih baik, tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga demi keseimbangan ekosistem yang lebih lestari.
Dedi menekankan bahwa pemulihan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan lahan dan pembangunan di Jawa Barat.
Dalam pandangannya, menjaga alam adalah komitmen untuk masa depan bangsa dan itu harus dimulai dengan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil tidak hanya menguntungkan pihak tertentu, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.
"Konservasi lingkungan jauh lebih penting daripada keuntungan ekonomi semata," ungkap Dedi Mulyadi, seraya menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan dalam menghadapi tantangan bencana alam yang semakin sering terjadi.
20 Titik Banjir di Bekasi
Selasa (4/3/2025) wilayah Kota Bekasi dilanda banjir parah.
Banjir bahkan telah memasuki perumahan elit Kemang Pratama di Kecamatan Rawalumbu, Bekasi.
Di kawasan elit itu diketahui ada tempat tinggal Wali Kota Bekasi dan rumah artis Eko Patrio.
Dikutip dari Tribun Jakarta, banjir terlihat dari akses utama di Jalan Kemang Pratama Raya dengan ketinggian air antara 30 sampai 70 cm.
Akses jalan utama menuju perumahan sekaligus penghubung wilayah Rawalumbu dengan Pekayon itu terputus.
Belasan kendaraan yang terparkir di jalan juga terlihat terendam.
Baca juga: Banjir 2,5 Meter Rendam Villa Nusa Indah 2, Warga Tetap Semangat Puasa, Sahur di Tengah Genangan
Seluruh aktivitas perkantoran dan toko tutup akibat banjir yang melanda.
Perumahan Kemang Pratama merupakan kediaman Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, letaknya yang berada dekat bantaran Kali Bekasi membuat permukiman elit kelas atas ini terkena dampak limpasan.