Sebelumnya, Yeni Andriani, Admin Vihara Welas Asih, menceritakan kronologi kejadian yang terekam oleh kamera CCTV di vihara.
Dalam rekaman, terlihat dua wanita memasuki area altar sekitar pukul 19.30 WIB pada Minggu malam.
Mereka menunggu hingga umat selesai sembahyang, kemudian mengambil dua patung rupang yang bernama Guan Ping dan Jhou Chang.
"Kami sangat berharap pelaku segera mengetuk hatinya dan mengembalikan rupang itu." beber Yeni.
"Kedua patung ini memiliki nilai sejarah luar biasa dan sudah ada di wihara ini sejak 200 hingga 400 tahun yang lalu," ujar Yeni dengan penuh harap.
Dengan dikembalikannya kedua patung tersebut, kini vihara dan masyarakat Kota Cirebon bisa merasa lega.
Kasus ini juga menjadi contoh bagaimana penyelesaian yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan dan toleransi dapat menyelesaikan konflik tanpa harus melibatkan proses hukum yang panjang.
(TribunTrends.com/TribunNews.com/EndraKurniawan)