TRIBUNTRENDS.COM - Inilah kronologi satu keluarga dokter mencuri dua patung dewa berusia 400 tahun di Vihara Welas Asih, Cirebon, Jawa Barat.
Kini pelaku pencurian telah ditangkap oleh pihak kepolisian dan dua rupang/patung tersebut akhirnya dikembalikan ke Vihara Welas Asih.
Polres Cirebon Kota berhasil mengembalikan dua patung rupang pengawal Kwan Sing Tee Koen yang dicuri dari Vihara Welas Asih, Jalan Kantor Kota Cirebon, pada Jumat pagi, 24 Januari 2025.
Penyerahan barang bukti tersebut dilakukan oleh Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar.
Penyerahan tersebut didampingi oleh Penjabat Wali Kota Cirebon, Dandim, serta pengurus vihara.
Momen tersebut menjadi simbol penting dalam upaya penyelesaian kasus ini secara damai.
Kapolres Eko Iskandar menjelaskan bahwa kedua patung bersejarah tersebut dicuri pada malam hari Minggu, 12 Januari 2025.
Setelah penyelidikan intensif, polisi berhasil menangkap tiga pelaku pencurian, yang ternyata adalah satu keluarga asal Pekalongan.
Baca juga: Rami Malek jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Dituduh Curi Miras dan Tas, Dimasukkan ke Bagasi Mobil
Ketiga pelaku tersebut berinisial M (83), E (33), dan A (45), yang semuanya beragama Buddha.
"Motivasi mereka bukan untuk menjual patung-patung tersebut, melainkan karena mereka percaya dapat mendapatkan keberkahan," ungkap Kapolres Eko.
Menurut Eko, meskipun pelaku tidak berada dalam kondisi ekonomi yang kesulitan, namun mereka tetap merasa terdorong untuk mencuri patung tersebut demi tujuan spiritual mereka.
Setelah mencuri, patung-patung tersebut diletakkan di altar sembahyang mereka untuk digunakan dalam ibadah.
"Mereka ingin mendapatkan keberkahan," tambahnya.
Meski demikian, kasus ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan, berkat permintaan pengurus vihara yang lebih mengutamakan nilai-nilai toleransi.
"Ini adalah momentum toleransi yang baik. Kota Cirebon sangat plural dan kasus ini bisa selesai dengan damai tanpa proses hukum lebih lanjut," kata Kapolres Eko, menunjukkan pentingnya penyelesaian yang mengedepankan perdamaian dalam masyarakat yang beragam.