Khazanah Islam

1 Hal Krusial yang Seharusnya Jangan Diucap Pasangan Suami Istri, Buya Yahya Beri Tips Nikah Bahagia

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya Ingatkan agar pasutri jangan pernah ucap ini sampai akhir hayat mereka, termasuk hindari minta-minta.

"Kalau seorang suami mengatakan 'hai istriku kenapa hidumu begitu?', lalu langsung dibalas oleh istri spontan 'abang kenapa bibirnya begitu?', balas terus caci maki gak ada ujungnya, karena apa? Biasa mencaci dan mengolok," tambah Buya.

Tak hanya itu, menyebut kekurangan pasangan dalam sebuah konflik juga semakin memperbesar masalah, sekaligus melukai perasaan pasangan. 

"Maka pastikan hidupmu tidak ada caci maki," pungkas Buya Yahya.

Termasuk Hindari Minta-Minta, Buya Yahya Bagikan 5 Tips Agar Rumah Tangga Bahagia dan Penuh Berkah

Menjalani rumah tangga bahagia dan penuh berkah adalah dambaan setiap pasangan suami istri atau pasutri yang memutuskan untuk mengarungi bahtera kehidupan bersama.

Untuk mendapatkan rumah tangga yang harmonis, bahagia dan penuh berkah, pasutri harus sama-sama berjuang dan berupaya untuk meraihnya.

Setidaknya ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencapai rumah tangga yang bahagia dan penuh berkah, salah satunya adalah menjauhi sifat jelek.

Seringkali ada sifat-sifat jelek yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga.

Dalam sebuah ceramah inspiratif oleh Buya Yahya, beliau membahas tentang bagaimana menghindari sifat-sifat jelek ini demi menciptakan rumah tangga yang bahagia dan penuh berkah.

Dilansir Serambinews.com dari laman al bahjah, berikut tips mendapatkan rumah tangga bahagia dengan cara menjauhi sifat jelek berikut:

1. Tuntutan dan Ekspektasi Berlebihan

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengisahkan tentang tuntutan yang berlebihan dari mertua terhadap menantunya.

Ia menyoroti kasus seorang laki-laki yang dipaksa menjual motor satu-satunya untuk memenuhi tuntutan mertuanya.

Buya Yahya menekankan bahwa tuntutan dan ekspektasi yang tidak realistis dapat membawa dampak negatif pada rumah tangga.

Ia menyarankan untuk menghindari mengorbankan kesejahteraan keluarga demi memenuhi tuntutan yang tidak masuk akal.

Halaman
1234