Dan justru membangun shaf di belakangnya maka anda kehilangan pahala shalat jemaah.
"Kemudian masalah kerengganggan shaf, lagi-lagi jika ada kemampuan untuk merapatkannya tapi tidak dilakukan, maka anda termasuk kehilangan pahala berjemaah." jelas Buya Yahya.
"Tapi kalau anda tidak punya kemampuan, seperti anda bukan orang terpandang disitu, dan anda bukan orang situ.
Kalau anda tiba-tiba mengatur anda bisa ditendang sama orang.
Karena tidak semua orang paham makna ini." jelas Buya Yahya.
Oleh sebab itu Buya Yahya menegaskan untuk para imam jika sudah dipilih jadi imam.
Tugas pertama adalah anda merapatkan dan meluruskan barisan.
Karena hal itu dicontohkan Rasulullah SAW.
"Sampai Nabi mengatur barisan shalat seperti mengatur barisan dalam perang.
Dan Nabi mengatakan, luruskan di antara pundak-pundakmu, Nabi menyentuh pundak jemaah di belakangnya.
Artinya anda kalau jadi imam, anda punya tanggung jawab besar di dalam meluruskan dan merapatkan barisan.
Dan hal itu jangan dianggap sepele." jelas Buya Yahya.
Dengan begini dapat disimpulkan bahwa untuk jemaah jika mengetahui bahwa ada shaf yang renggang jika mampu dan bisa mengingatkan maka lakukan.
Jika tidak, maka barisan dan shaf itu adalah tanggung jawab besar dari seorang imam shalat.
(TribunTrends.com/MNL)