Berita Viral

Kakak Terbaik! Gadis 10 Tahun Rela Rawat Adik Kecilnya Saat Ujian di Sekolah: Tak Ada yang Merawat

Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilu gadis 10 tahun harus bertanggung jawab merawat dan memberi susu adik kecilnya di sekolahan saat ujian, tak ada yang merawat di rumah.

“Saya tidak yakin bagaimana perasaan guru-guru lain, namun saya selalu mengatakan kepada siswa saya untuk tidak bolos kelas. Untungnya, adiknya tidak rewel."

”Siswa dapat memilih untuk mengulang kembali kertasnya jika diizinkan oleh guru."

"Meskipun mengalami kesulitan, dia memilih untuk diam dan pergi ke sekolah sambil menggendong adiknya."

"Gadis itu juga mengerjakan soal dengan baik saat ujian dan perhatian dengan adiknya. Hal ini juga dilaporkan oleh outlet berita Thailand, Thai PBS World.

Bagaimana menurut Anda?

KISAH LAIN: Anak berbakti, itulah kalimat yang pantas disematkan untuk bocah bernama Aditya Daiva Ardhani (13).

Dia merawat kedua orang tuanya yang mengalami sakit stroke hingga rela meninggalkan pendidikannya.

Kabar terbaru, Adit mendapatkan bantuan dari Bupati Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramana.

Hanindhito Himawan Pramana memberikan jaminan pendidikan hingga perguruan tinggi kepada Aditya.

Sebab, bocah yang kini seharusnya duduk di bangku pertama Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu terpaksa berhenti sekolah karena harus merawat ibu dan bapaknya, Samini (39) dan Priyanto (48), yang sama-sama menderita stroke.

Baca juga: Kisah Gadis Indramayu, Nyamar Jadi Laki-laki Demi Jadi Kuli, Terpaksa Dilakukan Demi Hidupi Adiknya

Mereka bertiga juga tinggal di sebuah rumah tak layak huni peninggalan keluarga Samini di Dusun Kemuning, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Hal itu setelah mereka pulang kampung dari Kota Blitar sebagai tempat perantauannya.

Bupati yang akrab dengan sapaan Mas Dhito itu mengunjungi langsung rumah Adit, Senin (20/5/2024). 

Dia mendorong dan memberikan dukungan moril agar Adit semangat melanjutkan pendidikannya.

"Kamu harus jadi orang. Karena SMP-SMA itu kan prosesnya lama lebih dari lima tahun, bisa jadi saya sudah tidak jadi bupati. 

Meski suatu saat saya sudah tidak jadi bupati saya akan bantu kamu," kata Bupati Dhito kepada Adit, sebagaimana dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (21/5/2024).

Halaman
1234