Berita Viral

Nasib Anak yang Nyebrang di Tol Jagorawi Picu Kecelakaan, Diamankan Polisi, Kondisi Kejiwaan Disorot

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang bocah diduga punya gangguan mental menyeberang Jalan Tol Jagorawi hingga picu tabrakan beruntun.

Kejadian orang masuk tol sebenarnya kerap terjadi. 

Pihak pengelola harus lebih siaga dan tentu pengguna tol juga sebisa mungkin antisipasi kemungkinan terburuk.

Sebelumnya di tol dalam kota pun pernah ada kejadian orang yang tertabrak di tol, diduga ODGJ.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, seharusnya jalan tol itu bebas dari pejalan kaki. 

Kalau ada juga harus dilihat gimana kondisinya, dari mana bisa masuk dan lain-lain.

"Intinya, gangguan apapun di jalan tidak hanya pejalan kaki pasti ada. 

Cuma gimana cara pengemudi meminimalisir kecelakaannya itu yang sulit," kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (21/5/2024).

Menurut Sony, orang Indonesia itu tidak mau introspeksi diri saat mengemudi. Mereka lebih senang menyalahkan orang lain dan meminta tanggung jawab.

"Kita jarang introspeksi diri, kurang jaga jarak, jaga kecepatan, dan jaga emosi," kata Sony.

Baca juga: SOSOK TikToker Rahma Kanjeng Rahtu Meninggal di Usai 19, Kecelakaan di Tol Jagorawi, Fans Terkejut

Memang, gangguan di jalan tol bisa macam-macam, seperti binatang menyeberang atau petugas tol. 

Tapi kalau dari awal pengemudi sudah jaga jarak, kecepatan, dan emosi, tabrakan mungkin saja dihindari.

"Saat jaga jarak, kecepatan, dan emosi, tabrakan mungkin dihindari karena pengemudi punya waktu bereaksi, ruang mengerem, dan menghindar," kata Sony.

TikToker Rahma 'Kanjeng Rahtu' Meninggal, Kecelakaan di Tol Jagorawi

Sementara itu beberapa waktu lalu, meninggalnya TikToker muda Rahma Azzahra Putri Hariyadi atau lebih dikenal dengan julukan 'Kanjeng Rahtu' gegara kecelakaan di Tol Jagorawi KM 33, Kabupaten Bogor pada Sabtu (27/1/2024) membuat penggemar terkejut.

Rahma tengah mengendarai mobil Toyota Kijang Innova bernopol F-1658-BY ketika peristiwa terjadi.

Halaman
123