"Tentu harapan saya, DNA kepemimpinan Jokowi yang dekat dengan rakyat, selalu mencari trobosan untuk kemajuan bangsa bisa dimiliki," katanya.
"Kita lihat, Mas Joko ini bukan sosok yang asing dengan kiprahnya selama ini dan saya pikir wajar saja namanya ini disebut-sebut masuk dalam pilgub Jateng," sambungnya.
Sementara itu, Handoko menyebut bahwa arah dukungan Projo pada saat pilkada nantinya dukungan mengarah kepada calon-calon pendukung Koalisi Indonesia Maju.
Handoko menambahkan untuk kriteriannya yakni pemimpin yang merakyat, mengedepankan kepentingan negara dan punya visi kedepan gimana Indonesia ini bisa maju.
"Sehingga koalisi ini bisa diturunkan ke level daerah, sehingga secara nasional diharapkan pemerintah lebih efektif.
Kalau soal sosok kita lihat, tapi kalau projo akan mengarah ke calon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju," jelasnya.
Sebelumnya, Sudaryono dan Hendrar Prihadi disebut bakal bertarung keras Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Keduanya memiliki kekuatan politik yang tinggi sehingga dinyatakan berpotensi untuk maju sebagai kandidat di Pilgub Jateng 2024.
Tiga politisi senior bahkan sudah mundur dari pertarungan Pilgub Jateng.
Mereka adalah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, loyalis Anies Baswedan yakni Sudirman Said serta Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Nama Sudaryono dan Hendi makin menggaung setelah tiga tokoh itu mundur.
Padahal sebelumnya, Bambang Pacul Sudirman Said dan Ahmad Lutfi juga digadang-gadang berpotensi maju Pilgub Jateng 2024.
Mundurnya tiga saingannya membuat pertarungan berpotensi membuat Hendi dan Sudaryono head to head.
Hendi dan Sudaryono memiliki rekam jejak yang berbeda.
Mereka akan bertarung sengit di Pilgub Jateng setelah Ganjar Pranowo mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.