"(Saat korban berpose) yang foto saya dan suaminya," kata Guswanto.
Awalnya, korban berfoto dengan jarak sekitar 2 hingga 3 meter dari bibir kawah. Kemudian, ia mundur untuk mendekat ke objek kayu di belakangnya.
Namun saat berjalan mundur, kata dia, kaki korban terserimpet rok panjang yang ia pakai.
Saat mendaki TWA Ijen, korban mengenakan celana panjang dengan belahan setinggi pinggang.
Serimpetan itu mengakibatkan korban terguling ke belakang dan jatuh ke jurang.
Jurang di belakang tempatnya berfoto memiliki kedalaman sekitar 100 meter.
Baca juga: Kesaksian Pendaki Sempat Videokan Kondisi Gunung Marapi Sehari Sebelum Erupsi, Kawah Sesekali Ngebul
"Saya langsung turun lari ke Paltuding untuk meminta pertolongan," kata dia.
Petugas TWA Kawah Ijen menerjunkan tim untuk mengevakuasi korban.
Lokasi korban terjatuh berada di tempat yang sukar dijangkau.
Petugas membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mengevakuasi korban ke atas bibir kawah.
Kasi V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur Dwi Sugiharto menjelaskan, korban jatuh di kedalaman jurang sekitar 75 meter.
Ia ditemukan dalam keadaan meninggal.
"Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 11 siang," katanya.
Proses evakuasi dilakukan menggunakan tandu. Tandu tersebut diangkat dengan cara ditarik oleh beberapa orang petugas.
Menurut Dwi, kejadian tersebut murni kecelakaan. Petugas, kata dia, telah mengingatkan seluruh wisatawan agar berhati-hati saat mendaki Gunung Ijen.