"Penanganannya dilakukan sesuai dengan peraturan.
Dalam waktu dekat, sekolah telah menangguhkan sementara guru dalam insiden tersebut.
Guru K.D. (guru yang memukuli anak) sedang hamil, sehingga penanganannya juga dipertimbangkan dengan matang.
Dalam beberapa hari mendatang, departemen juga akan melapor ke Departemen Pendidikan dan Pelatihan," kata Binh.
Berbicara lebih banyak tentang kejadian itu, Pak Binh mengatakan bahwa mungkin Guru K.D sedang hamil, secara psikologis tidak nyaman, sehingga kejadian seperti itu terjadi.
Sebelumnya, menurut orang tua korban, pada tanggal 29 Maret, di saat seluruh kelas baru saja selesai makan, hanya tersisa 2 anak, guru K.D. menyeret 2 anak ke sudut tersembunyi untuk memberi mereka makan.
Sementara itu, guru berulang kali melakukan tindakan langsung pada siswa, lalu bangkit dan berjalan keluar.
Sekitar 1 menit kemudian guru kembali dan terus memukul wajah siswa, bahkan menundukkan kepalanya, menyebabkan siswa jatuh ke belakang.
Baca juga: Kirim Video ke Ortu Tapi Lupa Matikan Suara, Guru Ini Tak Sengaja Ungkap Perlakuan Kasarnya ke Murid
Dalam video yang beredar, K.D juga tampak menekan kepala murid ke dalam mangkuk makanan, lalu memberinya makan lagi.
Pihak sekolah lalu menerima laporan dari orang tua pada tanggal 1 April.
Setelah itu, pimpinan sekolah segera menyelesaikan masalah tersebut, sesuai dengan hukum.
K.D. telah diskors dari mengajar sejak 3 April. Karena dia hamil, tindakan disipliner tidak dapat segera diambil.
Pihak sekolah juga pergi ke rumah dua siswa yang menjadi korban untuk meminta maaf kepada pihak korban.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)