Pemilu 2024

Ngaku Orang Penting, Caleg DPRD Lampung Bentak KPPS, Ngamuk gegara Pengakuan Saksi, Korban Trauma

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caleg DPRD Lampung bentak dan ancam KPPS, ini kronologinya, korban trauma.

Momen keributan terjadi saat si petugas KPPS juga hendak memotret pria berkaus hitam itu.

"Ini ada caleg..," kata petugas KPPS, kemudian nametagnya ditarik oleh caleg tersebut.

Caleg itu naik pitam lalu menarik nametag petugas KPPS hingga putus.

Baca juga: Kisah Donatur Caleg Depresi Usai Pemilu, Sudah Jor-joran, Apes Jagoan Tidak Lolos ke Senayan

Caleg masuk ke TPS di Tulang Bawang Barat, Lampung, dan ancam anggota KPPS, Rabu (14/2/2024). (Tangkapan Layar)

Kronologi

Dalam video lain, akun Merti menuliskan kronologi peristiwa yang terjadi pada Rabu (14/2/2024) itu. Dia menulis, kejadian itu dialami oleh adiknya.

"Kami sebagai anggota KPPS menjalankan tugas dan arahan dari PPS. Saat itu kami diminta untuk memberitahukan kepada saksi yang hadir kalau mereka adalah perwakilan dari caleg siapa, karena perlu untuk penginputan Sirekap," kata dia.

Ketika itu ada salah seorang saksi yang melapor ke caleg yang diwakilinya terkait hal tersebut.

"Saksi ini lapor ke caleg itu kalau si itu nggak diterima padahal dia (saksi) sudah duduk anteng di dalam TPS. Dan tiba-tiba si caleg datang bersama yang lain, datang tiba-tiba marah," tulisnya.

Menurut akun Merti, dalam bimtek sudah diberi arahan bahwa siapapun tidak boleh masuk ke TPS tanpa surat mandat, termasuk caleg bahkan polisi.

"Nah, caleg itu datanglah dan marahin linmas karena menghadang. Katanya dia adalah orang penting di Tubabar. Semua yang ada di sana dimarahin sama dia," tulisnya.

Korban Trauma

Saat Kompas.com menghubunginya, anggota KPPS bagian Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) itu masih trauma.

Suaranya terdengar bergetar dan beberapa kali penuturannya terputus ketika dia menceritakan kembali kejadian itu.

"Benar, Bang, kejadian itu pas baru mulai TPS buka, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya," kata Robin saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat malam.

Robin menceritakan, peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah dia bertanya kepada salah seorang saksi di TPS itu.

Halaman
123