Pemilu 2024

Ngaku Orang Penting, Caleg DPRD Lampung Bentak KPPS, Ngamuk gegara Pengakuan Saksi, Korban Trauma

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caleg DPRD Lampung bentak dan ancam KPPS, ini kronologinya, korban trauma.

Sebagai petugas Sirekap, Robin memerlukan identitas saksi tersebut agar tahu mewakili caleg mana.

"Dia (saksi) memang bawa surat mandat, tapi cuma atas nama partai. Jadi saya tanya dia mewakili siapa. Ya sesuai dengan instruksi PPS, Bang," kata dia.

Saksi itu lalu terlihat menghubungi seseorang melalui ponsel hingga tiba-tiba seorang pria datang dan langsung menerobos masuk ke dalam TPS.

Baca juga: Modal Rp 2,5 Juta, Yuni Sri Rahayu ART Jadi Caleg Tembus 5 Besar Peraih Suara Terbanyak DPRD DKI

Caleg di Lampung bentak dan ancam KPPS

Pria itu tampak emosi dan langsung mendatangi meja Robin. Lima lelaki dewasa ikut masuk bersama pria itu.

"Langsung masuk (TPS), Bang. Padahal kan aturannya enggak boleh siapa pun masuk, kecuali saksi yang dapat mandat, pemilih, sama anggota KPPS," kata dia.

Bahkan, petugas linmas yang berjaga di luar pintu masuk TPS dibentak oleh pria itu.

"Dia marah-marah pakai kata-kata kasar," katanya. Keributan sempat terjadi di meja Robin bertugas.

Pria itu membentaknya sambil mengatakan dia adalah orang penting di Tubabar.

"ID card saya ditarik, HP saya juga. Semua yang ada di situ (TPS) dimarahin sama dia," kata dia.

Belakangan, Robin baru mengetahui bahwa pria itu adalah caleg yang saksinya dia tanya sebelumnya.

Pria itu merupakan caleg DPRD provinsi.

Robin menambahkan, usai kejadian itu, belum ada tindak lanjut dari KPU maupun Baswalu Tubabar.

Dia berharap ada kepedulian dari instansi terkait atas peristiwa tersebut.

Menurutnya, semua yang dilakukannya pada hari kejadian semata mengikuti SOP sebagaimana dalam bimbingan teknis (Bimtek) dari KPU.

"Bagaimanapun saya kan KPPS, keluarga KPU juga. Saya juga cuma ngikutin instruksi dari Bimtek dulu," katanya.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung Hamid Badrul Munir membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Sementara, Hamid Badrul Munir mengatakan, peristiwa itu menjadi atensi oleh Bawaslu.

"Peristiwa ini menjadi atensi kita juga. Nanti hasil plenonya akan kita publish seperti apa kejadiannya," kata Hamid.

(TribunSumsel)

 

Diolah dari artikel di TribunSumsel.com