Salah satunya adalah dilarang menempel poster sembarangan.
Sudah ada tempat khusus untuk memasang poster.
Poster yang ditempel tidak boleh saling tumpang tindih.
Selain itu, ukurannya juga harus seragam.
Baca juga: Bongkar Kebohongan Suami, Istri Caleg Cekcok dengan Ibu Mertua, Kesal Gaji Dipakai Buat Kampanye
"Poster-poster politisi hanya boleh ditempel di papan khusus yang disediakan pemerintah.
Semua poster di papan tersebut, harus memiliki ukuran yang sama," terang Suci Amanda.
Calon wakil rakyat hanya punya satu slot untuk menempel poster mereka.
"Satu politisi hanya dapat 1 ruang tempel poster saja.
Di pemukiman penduduk, jarang ditemukan poster politisi, paling 1-2 saja dengan ukuran poster biasa dan diletakkan dengan cukup rapi," papar Suci.
Dalam hal anggaran, pemerintah Jepang juga sudah punya aturan tersendiri.
Ada batasan budget kampanye yang tidak boleh dilanggar calon wakil rakyat.
"Budget kampanya juga diatur oleh pemerintah dengan ketat.
Dilarang menggunakan uang melebihi batasan yang ditetapkan pemerintah," tulisnya.
Lantas, bagaimana dengan orasi yang dilakukan calon wakil rakyat?
Baca juga: Istri Caleg Ngamuk, Gaji Suami Dikuasai Mertua, Nafkah Dipakai Buat Kampanye, Gadai Emas untuk Hidup
Saat orasi, kegiatan ini hanya dilakukan di ruang publik seperti stasiun.