Berita Viral

Diterpa Angin Kencang, TPS di Deliserdang Roboh, 3 Saksi & 1 Anggota KPPS Tertimpa: Ya Allah

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TPS 083 di Pasar III Marindal I, Kecamatan Patumbak, Deliserdang, roboh diterjang angin.

TRIBUNTRENDS.COM - Innalillahi, kejadian kurang menyenangkan terjadi saat pencoblosan berlangsung di Deliserdang.

Tempat Pemungutan Suara atau TPS 083 di Pasar III Marindal I, Kecamatan Patumbak, Deliserdang, roboh diterpa angin kencang.

Petugas TPS tertimpa tenda yang roboh.

Lantas, bagaimana kondisi para korban?

Baca juga: Suara Ganjar Terbawah di TPS Megawati Mencoblos, Anies Unggul Dapat 133 Suara, Prabowo Urutan Dua

Ilustrasi pemilu 2024. (Kompas)

Menurut salah seorang korban, Wulandari, kejadian tersebut terjadi, pada Rabu (14/2/2024) sekira pukul 14.00 WIB.

Katanya, saat itu ia yang berprofesi sebagai saksi salah satu partai sedang mengikuti kegiatan pemilu.

Tiba-tiba datang angin kencang, dan langsung merobohkan tenda TPS di sana.

Sontak, kejadian ini membuat warga di sana panik dan berlarian menyelamatkan diri.

"Tentunya panik, karena tiba-tiba datang anginnya. 

Saya langsung syok, nggak tahu ngapain," kata Wulandari kepada Tribun Medan, Rabu (14/2/2024).

Ia menjelaskan, tenda yang roboh tersebut langsung menimpa sejumlah orang yang berada di dalam tenda TPS, termasuk dirinya.

"Ada tiga orang saksi termasuk saya dan sama ada satu anggota KPPS yang tertimpa," sebutnya.

Suasana TPS 083 di Pasar III Marindal I, Kecamatan Patumbak, Deliserdang, yang roboh menimpa sejumlah warga.

Mahasiswi ini juga menyampaikan, waktu itu para warga di sana langsung menolongnya dan beberapa orang lainnya yang tertimpa.

Akibat kejadian itu, mereka pun mengalami luka ringan.

"Cuma ketimpa saja, masih bisa bekerja. Karena nggak terlalu parah, sudah dikasih obat," ucapnya.

Baca juga: Innalillahi, Kakek 84 Tahun Ambruk saat Mencoblos di TPS, Nyawa Tak Tertolong, Banjir Air Mata

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa saat ini TPS 083 sudah dipindahkan ke depan teras rumah warga, untuk melanjutkan kegiatan pemilu.

"Sekarang TPS nya sudah dipindahkan teras rumah warga, tapi masih disekiran sini juga. 

Tadi diawasi sama polisi juga waktu pemindahannya," pungkasnya.

Insiden Lain: Kakek 84 Tahun Ambruk saat Mencoblos di TPS, Nyawa Tak Tertolong

Sementara itu di lain sisi, seorang kakek di Jambi meninggal dunia di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Rabu (14/2/2024).

Warga RT 09, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Jambi itu meninggal saat mencoblos di bilik suara TPS 21 Kelurahan Rajawali.

Adapun kakek tersebut diketahui bernama Jalidin (84).

Ipda Wan Muhammad selaku Kanit Reskrim Polsek Jambi Timur mengonfirmasi hal tersebut.

Baca juga: Tampil Beda, TPS Ini Dihias dengan Panci & Wajan Mirip Warung Pecel Lele, Petugas KPPS Pakai Daster

Ilustrasi mayat, seorang kakek di Jambi meninggal saat berada di TPS. (via Tribunnews.com)

"Infonya iya. Saya masih pengamanan TPS di wilayah Kelurahan Tanjung Pinang," kata Wan seperti yang diwartakan TribunJambi.com.

Ia juga membenarkan lokasi tersebut berada di RT 9 Kelurahan Rajawali, kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.

"Iya, TPS 21 Kelurahan Rajawali," ujarnya.

Korban sempat pingsan di bilik suara sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Ketua RT setempat, Rahman, menceritakan, korban datang ke TPS dibonceng pakai motor.

Korban juga dipapah saat masuk ke bilik suara.

"Bapak itu memang sudah ada sakit bawaan," ujar Rahman.

Ilustrasi Tempat Pemungutan Suara (TPS). (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

Dilansir dari TribunJambi.com, saat di dalam bilik, korban tiba-tiba tak sadarkan diri.

"Saat di dalam bilik suara dan korban tiba-tiba tak sadarkan diri. 

Terus kami angkat dan kami bawa ke teras rumah warga," katanya.

Pihak warga pun menghubungi keluarganya dan korban segera dibawa pulang.

"Setelah itu kami dapat informasi dari keluarga korban bahwa korban sudah meninggal," tutupnya.

Kasus Serupa: Nenek Meninggal di Bilik Suara

 Innalillahi, seorang warga di Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi meninggal dunia saat hendak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Adapun warga yang meninggal tersebut diketahui bernama Ngatiyem (65).

Ngatiyem meninggal saat berada di bilik suara.

Ketua KPU Banyuwangi Dwi Anggraeni Rahman menjelaskan, Ngatiyem merupakan pemilih di TPS 12.

Baca juga: Berani Beda, TPS di Jember Petugasnya Semua Perempuan, Para Pria Cuma Bantu Pasang Tenda: Srikandi

Ketua KPU Banyuwangi Dwi Anggraeni Rahman.

"Kami baru saja mendapat informasi dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) setempat. 

Informasi sementara yang kami terima, yang bersangkutan memang memilih di TPS tersebut," kata Dwi.

Dwi menjelaskan, tempat tinggal Ngatiyem berada dekat dengan TPS. Tepatnya di seberang TPS. Ia berangkat dari rumah untuk memakai hak suaranya.

Setelah datang, Ngatiyem mendapat lima surat suara dan membawanya ke bilik suara. Ia sempat membuka sebagian surat suara.

Tiba-tiba saja setelah itu, Ngatiyem lunglai dan pingsan.

Ilustrasi nenek meninggal saat hendak gunakan hak pilihnya di Pemilu 2024. (via Tribunnews.com)

Para petugas yang berada di lokasi bergegas menolongnya. 

Mereka membawa Ngatiyem ke tempat yang lebih longgar untuk diberi pertolongan awal.

Namun sayangnya, nyawa Ngatiyem tak tertolong. Menurut Dwi, Ngatiyem dinyatakan meninggal tak lama setelah pingsan.

Menurut Dwi, Ngatiyem belum sempat mencoblos sebelum pingsan dan meninggal.

"Belum sempat mencoblos. Informasi awalnya seperti itu," kata dia.

Baca juga: Tampil Beda, TPS Ini Dihias dengan Panci & Wajan Mirip Warung Pecel Lele, Petugas KPPS Pakai Daster

Dugaan sementara, Ngatiyem tewas karena sakit. 

Menurut keterangan keluarga, ia punya riwayat darah tinggi.

Dwi menjelaskan, tak ada laporan warga meninggal lain selain kasus tersebut. 

Ia berharap, pemilih dan petugas KPPS memperhatikan kesehatan selama bertugas.

***

Artikel ini diolah TribunMedan