JND mengaku bingung lantaran harus membayar tagihan servis ponsel hingga melakukan pembunuhan tersebut.
Kapolres Penajam Paser Utara (PPU) AKBP Supriyanto mengungkap bahwa motif sebenarnya JND membunuh 5 orang dalam satu keluarga itu merupakan pencurian.
JND mengaku memiliki tanggungan untuk memperbaiki handphone.
Sehingga JND nekat melakukan aksi biadabnya tersebut ketika mabuk dengan temannya tak jauh dari rumah korban.
"Saat mabuk ada pembicaraan pelaku ini punya tanggungan untuk menebus HP yang sedang diservis," katanya dilansir dari TribunnewsWiki.
Demi mencukupi uang itu, pelaku kemudian mendatangi rumah korban.
"Pelaku mau mencukupi kebutuhan itu menyatroni rumah korban," katanya.
Setelah membunuh satu keluarga, JND juga mengambil tiga unit handphone dan uang Rp 363 ribu.
"Selesai pembunuhan dia mengambil HP kemudian dirusak, dibuang ke sungai. Masih kami lacak," katanya.
Namun sebelum pergi, JND sempat menyetubuhi RJS anak pertama korban dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Selain RJS, JND juga menyetubuhi jasad SW ibu dari RJS.
Selain itu Supriyanto mengatakan JND juga tidak mengakui memiliki hubungan dengan korban.
"Pelaku masalah asmaranya dari pihak pelaku tidak mengakui," katanya.
(Bangkaapos.com/TribunTrends.com/TribunnewsBogor.com)
Diolah dari artikelĀ BangkaPos.com.