Berita Viral

Pantas Disebut Pemalas, Ternyata Ini Kesibukan Verawati Guru SD yang Dipecat via WA, Kepsek Kecewa

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelakuan Verawati Guru SD Inpres Kalo, Kabupaten Bima, NTB yang diduga dipecat hanya melalui pesan WhatsApp.

TRIBUNTRENDS.COM - Verawati guru honorer SD Inpres Kalo, Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB dikritik usai curhat dipecat melalui pesan WhatsApp.

Bukan tanpa sebab, Verawati dianggap sebagai guru pemalas dan jarang mengajar murid-muridnya.

Hal itu diungkap oleh Kepala sekolah SD Inpres Kalo yakni Jahara Jainudin.

Jahara Jainudin baru-baru ini bsuara soal kabar guru honorer di lingkup kerjanya yang disebutkan dipecat karena hanya lulusan diploma dua atau D2.

Sang kepala sekolah juga mengungkap kelakuan sang guru honorer sehingga berujung dipecat.

Baca juga: SOSOK Verawati Guru Honorer di Bima Dipecat Kepsek via WA, Ijazah D2 Jadi Alasan, Mengabdi 18 Tahun

Ilustrasi tenaga honorer (Tribunnews.com)

Sebelumnya viral di media sosial curhatan Verawati, guru honorer SD inpres Kalo, Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB yang diduga dipecat melalui pesan WhatsApp.

Dalam curhatannya, Verawati menyebut dirinya dikeluarkan secara tidak hormat setelah mengabdi selama 18 tahun dengan alasan lantaran dirinya hanyalah lulusan D2.

Namun, curhatan viral tersebut dibantah pihak sekolah.

Menurut kepala sekolah, yakni Jahara Jainudin telah terjadi miss komunikasi, dari yang disampaikan dengan yang ditangkap.

Meskipun demikian, secara tidak langsung pula sang kepala sekolah tak menampik soal nasib Verawati tersebut.

Namun di satu sisi juga pokok permasalahannya bukanlah terkait ijazah, melainkan sikap guru bersangkutan selama ini.

Jahara membantah telah memecat guru honorer Verawati.

Menurutnya, Verawati tidak dipecat karena sampai hari ini yang bersangkutan masih terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud Ristek.

Pesan WhatsApp berisi pemberitahuan agar yang bersangkutan berkantor di UPT Dikbudpora Kecamatan Wera sesuai ijazah yang dimilikinya itu, imbuhnya, merupakan hasil rapat dengan Dikbudpora Kabupaten Bima.

Kendati demikian, dirinya mengakui narasi yang digunakan dan cara penyampaiannya keliru karena terpancing emosi akibat guru-guru belum ada yang datang mengajar di sekolah, termasuk Verawati.

Baca juga: Tabiat Verawati Guru SD di Bima yang Dipecat via WA karena Ijazah D2, Kepsek Sebut Malas Mengajar

Halaman
123