Tampak dalam video itu sejumlah anggota TNI yang berseragam loreng cuma bisa melihat saja iringan konvoi pengendara sepeda motor yang dengan sengaja geber-geber knalpot brong saat melintas tepat di depan Markas TNI tersebut.
Dalam unggahan akun tersebut tertulis caption atau keterangan:
"Sesuai instruksi pimpinan kita lihatin saja, tetapi kami merasa tidak punya harga diri markas kami di Gober Gober," tulis keterangan video tersebut.
Belum diketahui secara pasti apa maksud dari konvoi pengendara sepeda motor yang sengaja geber-geber knalpot brong itu tepat di depan Maskar TNI Tersebut.
Belum diketahui juga mengapa terjadinya iring-irigan konvoi pengendara sepeda motgor tersebut.
Sementara sejumlah anggota TNI yang tanpa reaksi itu sepertinya tidak menanggapi pengendara sepeda motor yang geber kenalpot seolah melakukan provokasi kepada anggota TNI yang ada di lingkungan Maskar TNI tersebut.
Sebelumnya viral pemberitaan ada sejumlah oknum anggota TNI yang melakukan penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor yang geber-geber knalpot saat melintasi markas TNI di wilayah Boyolali Jawa Tengah beberap waktu lalu.
Terkait insiden tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengklarifikasi bahwa tidak ada aksi penganiayaan menggunakan batu.
Baca juga: Jadi Makin Estetik, Sitaan Knalpot Brong Disulap Jadi Tugu Ikan Bandeng di Pati, Polisi Beber Alasan
Sebab, apabila menggunakan batu maka proses pemulihannya tidak akan bisa cepat dan bisa sembuh dalam kurun waktu sekitar 3 hari.
Selain itu, menurut Maruli perlu menjadi evaluasi bagi semua pihak.
Dari informasi yang diperolehnya, dalam peristiwa itu diketahui relawan tersebut berkendara dalam kondisi mabuk yang dapat membahayakan masyarakat.
Enam anggota TNI telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Denpom Surakarta.
Dengan tegas Jenderal TNI Bintang 4 Ini menyerahkan sepenuhnya di persidangan.
***
Artikel ini diolah dari TribunMedan