Dikatakan Sugeng, beras yang digunakan mandi termasuk handling atau kemasan rusak. Lalu, pekerja di lokasi itu bertugas untuk mengemas ulang agar diproses kembali.
“Beras itu adalah beras kempos atau beras hasil handling, beras kemasan sobek dari kapal, yang sebenarnya itu akan diproses rice to rice,” ucapnya.
Sugeng mengungkapkan, pihaknya biasa melakukan proses ulang beras yang tidak sesuai standar. Hal itu untuk menjaga kualitas dan kuantitas beras yang beredar ke masyarakat.
“Kami punya fasilitas rice to rice, jadi beras-beras yang enggak sesuai standar kualitasnya kuantitasnya, baik itu rusak basah dan sebagainya kami akan proses, belum sampai rice to rice, ada kejadian itu," jelasnya.
Saat ini, Kantor Bulog Cabang Surabaya Utara telah mengevaluasi kejadian tersebut. Para karyawan didisiplinkan agar tidak melakukan tindakan serupa di lain waktu. (Kompas.com)
Diolah dari artikel di Kompas.com