Rumah Iswahyudi hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah korban. Sehingga, ia sering melihat W pergi ke masjid.
"Waktu salat, ikut salat. Terakhir saya melihat kemarin malam pas orangnya pergi ke masjid," imbuh Iswahyudi.
Selain dikenal taat beribadah, satu keluarga tersebut juga dikenal sosok keluarga yang ramah.
Dikatakan Iswahyudi, sebelum berangkat mengajar, W selalu menyapanya ketika melintas di depan rumahnya.
Oleh karena itu, ia cukup kaget mendengar satu keluarga ini ditemukan tewas dengan cara mengenaskan dan menyisakan satu orang anak saja.
Iswahyufi juga mengaku tidak mengetahui apa motif W beserta istri dan anaknya melakukan dugaan bunuh diri.
Bahka, dari luar ia melihat keluarga ini seperti tidak ada permasalahan.
Tak hanya Dodik dan Iswahyudi saja yang menyebutkan bahwa satu keluarga dikenal sosok yang ramah dan taat beribadah. Hal ini juga disampaikan oleh salah satu wali murid teman korban yang meninggal dunia R (12).
Siang ini, wali murid yang biasa disapa Bopo ini mengunjunjungi TKP bersama anaknya yang merupakan teman korban R.
Bopo kerap bertemu dengan ibu korban, S (40) saat pertemuan wali murid di sekolah.
"Saya nggak nyangka aja, ibu ini sering ngajak saya salat. Bopo ayo ibadah dulu," kata pria berkacamata itu.
Selain itu, ia mengenal sosok S sebagai orang yang mau berbaur dengan orang tua murid lainnya.
"Bukan orang pendiam (ibunya) kalau di sekolah," tukasnya.
Tinggalkan Pesan Wasiat
W sempat menuliskan pesan singkat di kaca rias.