Dari keterangan tetangga setempat, MFM merupakan siswa kelas 2 SMA dari pondok pesantren yang berada di Sulawesi Tenggara.
MFM baru tiga bulan berada di Kota Palu.
juga dikenal pribadi yang pendiam dan jarang bergaul dengan remaja seusianya di lingkungan rumah.
"Dia ini orangnya pendiam, jarang bergaul sama anak-anak seumurannya, kaget juga saya dengar berita kalau dia pelakunya, padahal dia ini termasuk rajin ibadahnya," tetangga terduga pelaku yang enggan menyebutkan namanya.
Diketahui, penjagaan polisi di rumah pelaku untuk mengantisipasi aksi balasan dari keluarga korban.
MFM Akui Perbuatannya
Kepada polisi, pelaku MFM mengakui aksi keji perbuatannya menghabisi bocah SD tersebut.
Saat dimintai keterangan, MFM sempat berbelit-belit terkait keterangan hilangnya bocah kelas 2 SD tersebut.
"Saat kita bawa jalan untuk menunjukan lokasinya, MF tidak bisa menunjukkan jalannya," kata Kapolsek Palu Barat, AKP Rustang saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: AKHIR Hidup Tewas Dibunuh, Tuti Semasa Hidup Sering Diselingkuhi, Di-KDRT Yosef Hingga Diteror Mimin
MF akui cekik dan tinggalkan korban di lorong.
Meski begitu, MF akhirnya tak dapat mengelak dan menunjukkan lokasi korban.
"Tapi ada saksi lain yang melihat bahwa MF yang membawa korban. MF tak bisa mengelak. Setelah kita bujuk akhirnya dia menunjukan lokasinya," jelasnya.
Setelah sampai di lokasi yang ditunjukkan MF, polisi akhirnya menemukan bocah tersebut dalam kondisi meninggal dunia.
Malam itu juga polisi langsung mengamankan MF.
"Pengakuannya MF ke kami, bocah itu di bunuh dengan cara dicekik," kata Rustang.
(TribunTrends/Tiara/Tribun Medan)
Diolah dari artikel di Tribun Medan