Berita Viral

Zayn Rayyan Anak Autis Ditemukan Meninggal, Ibu Syok Ada Bukti Pembunuhan dari Hasil Autopsi Jenazah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zayn Rayyan anak pengidap autisme ditemukan tewas di sungai, ibu syok ada bukti pembunuhan.

TRIBUNTRENDS.COM - Memilukan! Seorang bocah pengidap autisme di Malaysia ditemukan tewas di sebuah sungai dekat rumahnya pada Rabu (6/12/2023).

Sehari sebelumnya, bocah bernama Zayn Rayyan (6) itu dilaporkan hilang setelah terakhir kali terlihat di kawasan belukar dekat Apartment Idaman, Damansara Damai.

Belum lama ini, terungkap fakta baru setelah jenazah Zayn Rayyan diautopsi.

Melalui hasil autopsi, ditemukan bukti bahwa Zayn Rayyan merupakan korban pembunuhan.

Mengetahui fakta ini, ibunda Zayn Rayyan syok tak menyangka anaknya tewas karena dibunuh.

Baca juga: Terlibat Tawuran, Pelajar SMP di Surabaya Tewas Mengenaskan, Sahabat Pilu Teringat Janji Mendiang

Zayn Rayyan ditemukan tewas di sungai dekat rumahnya (Oh Bulan)

Dilansir TribunTrends dari Oh Bulan Senin (11/12/2023), pihak polisi berharap dapat segera menemukan tersangka pembunuhan Zayn Rayyan.

Menurut Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan bahwa tersangka pembunuhan Zayn Rayyan mempunyai riwayat penyimpangan seksual.

Diketahui, pihak polisi akan melakukan penyelidikan menyeluruh termasuk menanyai penduduk yang tinggal di kawasan berdekatan.

Sebagai informasi, Zayn ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dekat anak sungai beberapa waktu lalu.

Dari hasil autopsi, polisi menyatakan korban tewas akibat dibunuh.

Sebelumnya, publik berspekulasi bahwa Zayn meninggal karena disiksa orangtuanya.

Polisi pun membantah spekulasi ini.

"Tidak ada bukti penyiksaan ditemukan pada badan korban, ibu bapa anak ini telah menjaganya (Zayn Rayyan) dengan baik , spekulasi dia disiksa ini tidak betul.

Publik lebih baik tidak mengeluarkan pernyataan tidak berasas yang bisa mengganggu penyelidikan polisi dan sensitiviti keluarga," ujar Kepala Polisi Selangor Datuk Hussein Omar Khan.

Baca juga: ASTAGA Bocah SD di Pekalongan Akhiri Hidup Usai Ponsel Disita Ortu, Ibu Histeris Lihat Mayat Anaknya

Ilustrasi jenazah . (net)

Hussein berkata, 50 anggota polis yang terlibat dalam pasukan petugas khusus telah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.

"Setakat ini, kita telah mendapat beberapa keterangan dan telah menunjukkan beberapa bukti kepada Jabatan Kimia dan keputusan cap jari serta keputusan ujian asid deoksiribonukleik (DNA) akan diperoleh dalam dua, tiga hari lagi," tuturnya.

Selain itu, Hussein berkata pihaknya akan memperluas radius kawasan penyelidikan di sepanjang anak sungai lokasi Zayn ditemukan.

Pihaknya turut menerbangkan drone di lokasi tersebut pada petang tadi bertujuan untuk pemetaan kawasan.

Bocah SD Dibunuh Anak Pensiunan Polisi Dirayu Pakai Es Krim, Keluarga Sebut Sempat 2 Hari Tak Pulang

Tengah disorot kasus tewasnya bocah kelas 2 SD di Palu, Sulawesi Tengah yang diduga dibunuh anak pensiunan polisi.

Korban diketahui berinisial AR, ditemukan meninggal dalam kondisi tanpa busana.

AR ditemukan di gang Jalan Asam II, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu pada Selasa (31/10/2023).

Menurut keluarga korban, AR sudah dua hari tak pulang hingga membuat orangtuanya cemas dan melapor ke polisi.

"Anaknya dibawa pelaku berinisial MFM (16) sudah 2 hari, tapi belum kembali, tim bersama pelaku dan orangtua korban langsung mencari titik terakhirnya," ucap Kapolsek Palu Barat AKP Rustang, dikutip dari TribunPalu, Rabu (1/11/2023).

Aksi keji dilakukan remaja berinisial MFM(16) membunuh bocah SD berinisial AR(8) di Palu, Sulawesi Tengah. Akui cekik dan tinggalkan korban. (Tribun Palu)

Pihak Polsek Palu Barat lantas membawa pelaku untuk menunjukkan lokasi terakhir dirinya meninggalkan korban.

Baca juga: Bocah SD di Palu Diduga Dibunuh Anak Pensiunan Polisi, Ditemukan Tanpa Busana, Ini Kronologinya

"Tim langsung mencari dan melihat korban dalam posisi terbaring di tanah tanpa pakaian (telanjang bulat) dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.

Setelah itu, pihaknya langsung menangkap pelaku untuk meminta keterangan lebih lanjut.

Sementara korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum.

Pelaku Anak Pensiunan Polisi

Diketahui, bahwa pelaku MFM adalah anak pensiunan polisi yang pernah bertugas di Polda Sulteng dengan inisial AKBP UN.

"Sampai saat ini masih dilakukan penjagaan, karena dari pihak keluarga korban masih ada upaya pengrusakan dengan cara melempar dan berupaya pembakaran rumah pelaku," tutur Rustang.

Kronologi Versi Keluarga

Ayah korban, Herman (34) menjelaskan, putra sulungnya itu berpamitan kepada neneknya untuk berjalan-jalan pada malam hari.

Kemudian, korban bertemu dengan pelaku yang mengajaknya untuk bersepeda membeli es krim.

Baca juga: Ponakannya Dibunuh Anak Pensiunan Polisi, Paman Bocah SD di Palu: Penegak Hukum Jangan Tebang Pilih

"Kebetulan ada saya punya tante yang 'lihat' dan istri saya juga bertepatan sedang cari, ditanya sama tanteku juga dibilang dibawa orang besar naik sepeda," ucapnya, dikutip dari TribunPalu.

Bocah SD di Palu diduga dibunuh anak pensiunan polisi, sosok pensiunan perwira polisi ini diketahui bertugas di Polda Sulteng. (Kolase TribunTrends.com)

Herman mengaku, dirinya maupun keluarga lain tidak mengenal pelaku yang diduga membunuh anaknya itu.

Setelah berpamitan untuk membeli es krim, putra sulungnya itu lantas hilang tidak diketahui keberadaannya.

"Baru kemarin sekitaran 2 jam hilang, saya juga tidak kenal serta belum pernah ketemu pelaku ini, tidak ada juga masalah," ujarnya dengan mata sembab.

Herman berharap agar pelaku bisa diadili sesuai hukum yang berlaku.

"Walaupun dia anaknya mantan anggota polisi, jangan sampai dilindungi, saya cuman mau minta keadilan sesuai apa yang dia perbuat," tuturnya.

Rumah Terduga Pelaku Dijaga Ketat

Setelah kasus ini ramai diperbincangkan, polisi berjaga ketat di kediaman terduga pelaku MFM, di Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.

Dilansir dari TribunPalu, Kamis (2/11/2023) pukul 11.30 Wita, sedikitnya 10 personel berseragam polisi duduk di sekitar rumah terduga pelaku.

Sebelumnya, hanya ada empat personel polisi berjaga di rumah tersebut.

Baca juga: Tolong Pak Ibu di Pasuruan Minta Keadilan, Histeris Lihat Anaknya Dibunuh Mertua: Ya Allah Nak

Bocah SD berinisilal AR (8) tewas terbunuh, pelakunya diduga anak pensiunan polisi. (Tribun Sultra)

Ada lima personel polisi yang bertugas di halaman depan rumah terduga pelakudan lima lainnya berjaga di depan rumah.

Dari keterangan tetangga setempat, MFM merupakan siswa kelas 2 SMA dari pondok pesantren yang berada di Sulawesi Tenggara.

MFM baru tiga bulan berada di Kota Palu.

juga dikenal pribadi yang pendiam dan jarang bergaul dengan remaja seusianya di lingkungan rumah.

"Dia ini orangnya pendiam, jarang bergaul sama anak-anak seumurannya, kaget juga saya dengar berita kalau dia pelakunya, padahal dia ini termasuk rajin ibadahnya," tetangga terduga pelaku yang enggan menyebutkan namanya.

Diketahui, penjagaan polisi di rumah pelaku untuk mengantisipasi aksi balasan dari keluarga korban.

MFM Akui Perbuatannya

Kepada polisi, pelaku MFM mengakui aksi keji perbuatannya menghabisi bocah SD tersebut.

Saat dimintai keterangan, MFM sempat berbelit-belit terkait keterangan hilangnya bocah kelas 2 SD tersebut.

"Saat kita bawa jalan untuk menunjukan lokasinya, MF tidak bisa menunjukkan jalannya," kata Kapolsek Palu Barat, AKP Rustang saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: AKHIR Hidup Tewas Dibunuh, Tuti Semasa Hidup Sering Diselingkuhi, Di-KDRT Yosef Hingga Diteror Mimin

MF akui cekik dan tinggalkan korban di lorong.

Meski begitu, MF akhirnya tak dapat mengelak dan menunjukkan lokasi korban.

"Tapi ada saksi lain yang melihat bahwa MF yang membawa korban. MF tak bisa mengelak. Setelah kita bujuk akhirnya dia menunjukan lokasinya," jelasnya.

Setelah sampai di lokasi yang ditunjukkan MF, polisi akhirnya menemukan bocah tersebut dalam kondisi meninggal dunia.

Malam itu juga polisi langsung mengamankan MF.

"Pengakuannya MF ke kami, bocah itu di bunuh dengan cara dicekik," kata Rustang. 

(TribunTrends/Tiara/Tribun Medan)

Diolah dari artikel di Tribun Medan