Kedua korban yang disebut sudah meninggal itu kemudian langsung ditunggu ambulans.
Baca juga: Nasib Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi, Kehausan dan Tak Sanggup Jalan, Keluarga: Semoga Selamat
Mak Jo mengatakan, dua orang korban yang dievakuasi itu ditemukan sekitar cadas, atau sekira 300 meter dari tugu Abel di puncak Marapi.
"Kondisi korban umumnya luka bakar, di muka dan tangan. Sudah meninggal dunia," ujarnya.
Lebih lanjut, Mak Jo mengatakan, saat warga mengevakuasi erupsi masih terus terjadi.
"Masih erupsi, kami entah bagaimana tak memikirkan itu, pokoknya secepatnya kami bawa ke bawah," tambah dia.
Ia melanjutkan, saat mengevakuasi korban, ia tetap memikirkan risiko.
"Tapi biasanya kalau Marapi meletus kalau sudah mengeluarkan material itu setelahnya erupsi sesudahnya cuma abu, yang diwaspadai abu panas," imbuh Mak Jo.
"Sementara kami juga dari dulu secara ilmu alamnya, lihat arah angin. Kalau arah angin ke utara kami naik, kalau ke barat kami cari perlindungan dulu," lanjut dia.
Terakhir kata Mak Jo, ia dan 13 warga menuju puncak melalui jalur lama yang hanya diketahui warga Batu Palano dan komunitas trail adventure. Jalur ini hemat waktu sekitar satu setengah jam.(*)
(TribunPadang.com/ Wahyu Bahar)
Diolah dari artikel TribunPadang.com.