TRIBUNTRENDS.COM - Sederet kejanggalan terkait kematian artis Nanie Darham perlahan terkuak.
Pihak keluarga mengaku belum menemukan jawaban atas sejumlah kejanggalan yang bermunculan.
Sebagai informasi, Nanie Darham meninggal dunia saat menjalani operasi sedot lemak atau liposuction.
Hartono Tanuwidjaja, kuasa hukum keluarga mengungkap beberapa hal yang membuat keluarga mempertanyakan kematian Nanie Darham.
Selain berubahnya keputusan Nanie yang tiba-tiba ingin liposuction, ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan pihak keluarga.
Baca juga: Isi Chat Nanie Darham Sebelum Meninggal Terungkap, Sempat Tanya ke Klinik Soal Keamanan Sedot Lemak
Perubahan durasi dan jumlah titik operasi
Nanie awalnya sepakat untuk melakukan operasi sedot lemak untuk tiga titik dengan durasi waktu dua jam dan biaya Rp 200 juta.
Tapi di hari operasi, yaitu pada 21 Oktober 2023, terjadi perubahan menjadi total lima titik dengan tambahan biaya Rp 100 juta.
"Dari jam 14.00 sampai 14.25 ternyata ada pembicaraan yang merupakan kesepakatan baru, di luar sepengetahuan keluarga," kata Hartono dikutip dari YouTube Ngobrol Asix.
"Korban Nanie menambah tindakan di bagian bokong dan pinggang belakang dengan penambahan biaya Rp 100 juta," lanjutnya.
Proses pembiusan dan tindakan
Dalam proses tersebut, Nanie diketahui baru membayar pelunasan untuk tindakan pada pukul 14.35.
Sementara dalam catatan klinik, anastesi dilakukan pada pukul 14.30 dan dilakukan oleh dokter yang belakangan diketahui oleh pihak keluarga, dokter tersebut merupakan pasien stroke.
"Ada satu formulir terjadi anastesi pada Nanie jam 14.30, padahal baru bayar jam 14.35," ujar Hartono.
"Yang lebih kita kaget, dokter anastesinya adalah pasien stroke," sambungnya.