Perempuan asal Kudus, Jawa Tengah itu tinggal bersama suami, anak, dan menantunya.
Selain itu, dua cucunya turut tinggal di sana.
Tidak sebentar, keluarga Sukarti sudah menempati kolong jembatan selama 40 tahun.
Meski tak punya atap dan dinding yang melindungi, dirinya menyebut, kolong jembatan dengan segala keterbatasannya itu sudah dia sebut sebagai 'rumah'.
"Saya diejek miskin tidak apa-apa, saya di sini kan cari makan, jualan.
Yang penting sehat, tidak mencuri," kata Sukarti dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/11/2023).
Baca juga: KISAH Salsabila, Siswi SMK Jadi Tulang Punggung, Rawat Nenek & 2 Paman Lumpuh, Sekolah Sambil Jualan
Sukarti mengatakan, 'rumah' yang dia tinggali itu tidak tersambung dengan aliran listrik.
Sehingga, saat malam hari dirinya harus menghidupkan aki untuk mendapatkan cahaya lampu.
Lantas, untuk kebutuhan air bersih seperti mandi, memasak dan mencuci pakaian, biasanya membeli air yang ditampung di beberapa drum besar.
"Ya kalau tidur juga di sini," ucap dia.
Sukarti mengatakan, sebelum tinggal di kolong jembatan, dirinya dan sembilan saudaranya pernah memiliki rumah di Jalan Tambak Dalam.
Bahkan, dirinya juga pernah bekerja menjadi buruh pabrik.
Seiring berjalannya waktu, kedua orangtuanya menua dan meninggal dunia.
Lantas, dirinya mendapat warisan berupa rumah tersebut.
Hanya saja, dalam pembagian warisan itu, Sukarti mendapatkan uang Rp 15 juta.