Berita Viral

Heboh 'Kampung Mati' di Semarang, Ditinggalkan Warga Bukan karena Teror Mistis, Ada Cerita Masa Lalu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral penampakan Kampung Mati di Cepoko Gunungpati, Semarang, kini terungkap fakta sesungguhnya.

"Saya jadi RW sejak 11 tahun kurang lebih tahun 90n. Belum pernah menerima laporan adanya hal-hal yang mistis," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu sore (14/10/2023).

Ia menjelaskan, pengosongan rumah di lokasi tersebut merupakan imbas dari kasus pencurian yang membuat warga di sana tidak betah.

"Itu faktor keamanan, bukan karena faktor mistis atau apa menurut saya. Dulu sering kemalingan, ada saja yang dicuri.

Nah lama-lama kan warga eggak betah, terus ditinggal penghuni,"

"Dan setelah ditinggal terus kosong, perawatan diserahkan ke orang-orang. Ternyata malah semakin menjadi, yang punya rumah tidak kerasan." terangnya.

Bocah SD Penghuni Kampung Mati

Berbicara tentang kampung mati, sebelumnya seorang bocah SD penghuni kampung mati di tengah hutan sedang viral di media sosial.

Bocah SD yang tengah ramai di jagad maya tersebut bernama Septi.

Septi merupakan siswi kelas 3 sekolah dasar (SD).

Ia dan keluarganya tinggal di sebuah kampung mati di tengah hutan di Yogyakarta. 

Sosoknya viral setelah kisah perjuangannya untuk pergi ke sekolah dibagikan di media sosial.

Demi bersekolah, Septi rela berjalan kaki sejauh 3 kilometer.

Bukan jalan biasa, ia harus melewati medan yang sulit agar bisa sampai ke sekolah.

Bagaimana kisahnya?

Keluarga Septi tinggal di Kampung Suci, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Halaman
1234