Mulanya korban sempat mendatangi karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, bersama 7 teman dan pacarnya (GRT), Rabu (4/10/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
Mereka sempat bernyanyi-nyanyi di dalam room VIP, namun saat semuanya dalam kondisi mabuk, DSA dan GRT malah bertengkar hebat.
Tak lama setelah itu, teman-temannya pun pergi meninggalkan keduanya.
Namun saat ditinggalkan, keduanya malah terlibat pertengkaran yang tak kunjung mereda.
Hingga pertengkaran tersebut kian berlanjut ke parkiran mobil yang berada di Kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo No 9, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.
Pelaku sempat ingin meninggalkan DSA bahkan ketika mobil GRT melaju, korban berusaha membuka pintu mobil.
Akibatnya korban terseret ke jalan.
Saat mengetahui DSA terjatuh pelaku pun lansgung memberhentikan laju mobilnya.
Kemudian korban dimasukkan ke dalam bagasi. Lalu diantar ke apartemen di kawasan Pakuwon.
Saat dalam bagasi tersebut DSA sempat alami lemas, sesak nafas hingga muntah darah.
Lalu GRT memilih untuk mengantarkan korban ke National Hospital.
Saat baru sampai di rumah sakit nyawa DSA sudah melayang.
Baca juga: SOSOK Ronald, Anak DPR RI yang Lindas Dini Sera hingga Terseret 5 Meter, Jadi Tersangka Penganiayaan
Lantaran National Hospital tak bisa menerbitkan surat kematian, jenazah pun diantarkan ke RSUD dr Soetomo.
Tutik selaku ibu DSA mendatangi kamar mayat RSUD dr Soetomo, Kamis (5/10/2023),
Saat itu jenazah korban masih diautopsi dokter hingga pihak keluarga menduga kematian DSA tidak wajar.
Terdapat luka memar di paha sebelah kiri dan beberapa luka lecet di kedua kaki.
Luka-luka itu sekilas mirip seperti akibat tindak penganiayaan.
Dimas Yemahura, pengacara keluarga korban mengatakan telah melaporkan pacar korban sekaligus pelaku ke SPKT Mapolrestabes Surabaya.
Atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian, dan atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain, sesuai Pasal 351 Ayat 3 dan atau Pasal 338 KUHP.
Laporan itu dilayangkan usai mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan mengamati polisi ketika melakukan olah TKP.
Diketahui, Jatanras Polrestabes Surabaya sedang menangani kasus ini.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, sebanyak 15 orang sedang dintrogasi.
Di antaranya adalah teman-teman Andini, kekasih Andini, dan satpam.
"Semuanya berstatus saksi," ucap Hendro dikutip TribunBengkulu.com, Kamis (05/10/2023).
***
Artikel diolah dari TribunBengkulu