Berita Viral

KISAH Hamid, 50 Tahun Jadi Tukang Patri, Pusing Pelanggan Berkurang, Tak Mau Jadi Pengemis: Malu

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hamid tukang patri curhat mengaku kesulitan cari pelanggan, andalkan belas kasihan.

Dia lalu berdiri, mengatur sedikit kendaraan pelanggan dan uang Rp 2.000 tiba-tiba masuk kantong Kiman.

Nominal uang bahkan akan sedikit lebih besar ketika ia mengatur mobil yang parkir dan keluar.

Menganggap dirinya sebagai pencegah kejahatan

Pekerjaan itu memang mudah, tapi bagi Kiman, semua tidak sederhana.

Dia berpendapat, menjadi juru parkir adalah untuk mencegah aksi kejahatan terjadi.

Ia berupaya menjaga kendaraan dan barang-barang milik pelanggan minimarket agar tak dicuri. 

Sebab, banyak kejadian motor pelanggan minimarket dicuri karena tak ada jukir.

Ilustrasi tukang parkir. Fahrizal Rismawan alias Rizal (41) saat menjalani profesinya sebagai tukang parkir di halaman sebuah kantor di Jalan Ahmad Yani Ciamis, Rabu (17/5/2023) siang (TRIBUNJABAR.ID/ANDRI M DANI)

"Misalnya, amit-amit ada yang hilang, kan saya juga pasti yang dicari. 

Saya yang ditanyain soal itu. Enggak cuma duduk-duduk pokoknya," tutur Kiman.

Meski demikian, Kiman tetap memaklumi kekesalan masyarakat atas keberadaan jukir.

Sebab, menurut dia, masyarakat tidak memahami bagaimana pekerjaan menjaga kendaraan dan barang-barang pelanggan.

"Ya bagaimana ya, namanya orang juga enggak merasakan. 

Seandainya ada di posisi seperti saya, pasti juga rasain hal yang sama kayak saya," jelas Kiman.

Baca juga: Ya Allah! Tukang Parkir di Ciamis Aniaya Istri hingga Tewas, Bohong saat Lapor ke Pak RT: Jatuh

Meski banyak dibenci masyarakat, namun pria yang sudah lima tahun menjadi tukang parkir itu tak mau ambil pusing dengan hal tersebut.

Kiman memilih untuk terus bekerja dibanding memikirkan hal-hal yang ia anggap tidak perlu.

"Ambil positifnya saja saya mah. Enggak ada masalah, tanggung jawab saja," ujar dia.

Kiman pun tidak sendiri. Jukir liar lainnya yakni Farel (17), turut mengetahui bagaimana kesalnya masyarakat terhadap keberadaan jukir liar.

Namun, ia tidak terlalu pusing menanggapi hal tersebut.

Dirinya juga tidak bermasalah jika ada seseorang yang tidak membayar parkir kepadanya.

"Tahu iya (dibenci warga). Tapi ya sudah, diam saja. Maklumi saja," ucap Farel singkat.

***

Artikel ini diolah dari Kompas.com