TRIBUNTRENDS.COM - Gara-gara tak tahan mendengar tangisan bayi lima bulan, seorang ayah di Pekan baru tega membunuh anaknya sendiri.
Bayi mungil tersebut tak bernyawa setelah dibekap oleh sang ayah.
Ayah muda berusia 21 tahun itu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan polisi.
Baca juga: Warga Merinding dengar Tangisan Bayi dari dalam Kuburan, Akhirnya Dibongkar: Semoga Ada Keajaiban
Seorang pria berinisial MIW tega membunuh anak kandungnya sendiri yang masih balita.
MIW berjiwa labil karena berusia 21 tahun. Mengingat usianya sangat muda untuk menjadi ayah, dia pun tak kuat menghadapi tangisan bayi.
Saat ini, MIW sudah ditahan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan menganiaya bayinya Aulia Putri Wibowo hingga tewas.
Peristiwa bayi meninggal dianiaya ayahnya tersebut terjadi di rumah pelaku di Kecamatan Tenan Raya, Pekanbaru, Selasa (19/9/2023) pukul 16.30 WIB.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra, mengatakan MIW tega membunuh darah dagingnya sendiri karena korban terus menangis.
Saat kejadian, WIM memukul wajah bayinya dan membekap mulut korban hingga tak bernyawa.
Dari hasil pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, ditemukan bekas luka pada hidung, bekas darah pada lobang hidung, dan bibir membiru.
"Dari keterangan pihak medis, penyebab kematian korban akibat kekerasan benda tumpul di daerah mulut dan rahang," ungkap Berry, Jumat (22/9/2023).
"Sehingga menimbulkan mati lemas. Berdasarkan pola dan gambaran luka yang ada pada tubuh korban, sesuai dengan kasus pembekapan," imbuhnya.
Selimuti Jasad
Setelah menganiaya bayinya, MIW menyelimuti jasad anaknya dan diletakkan di atas tempat tidur.
Lau MIW meninggalkan rumah untuk menghilangkan jejak.
Saat itu, pelapor yang berstatus guru honorer itu pulang dari mengajar, dan melihat korban terbaring dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur dan ditutupi selimut.
Syafirah melihat punggung korban dielus oleh ibunya, Delfira Fransiska.
Pada saat pelapor masuk ke dalam kamar, tiba-tiba ibu korban menjerit dengan mengatakan bayinya sudah tidak bernyawa.
"Pelapor melihat korban sudah digendong ibunya dan dibawa ke ruang tamu," ujarnya.
"Kondisi wajah korban sudah pucat, hidung ada bekas luka dan terdapat bekas darah pada lobang hidung, bibir membiru dan tidak bernafas lagi," kata Berry.
Baca juga: DEMI Dapat Donasi Pengelola Panti Asuhan Gunakan Bayi Ngemis Online, Raup Rp 50 Juta Untuk Pribadi
Lalu, pelapor menghubungi taksi online untuk membawa korban ke rumah sakit. Sementara ayah korban, MIW tak ada di rumah.
Menurut keterangan Delfira, saat ia keluar, bayinya hanya tinggal berdua dengan MIW.
Namun, saat Delfira kembali ke rumah, tampak pelaku sudah berada di dalam mobil dan langsung pergi.
"Pelaku pergi menggunakan mobil sewaktu istrinya baru tiba di rumah," sebut Berry.
Syafirah pun membuat laporan atas kematian sang keponakan ke Polresta Palembang.
Polisi yang turun tangan berhasil mengamankan MIW di rumah orangtuanya di Jalan Angkatan 45, Kota Pekanbaru.
Ia pun digelandang ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Saat diinterogasi kata Bery, pelaku mengakui perbuatannya melakukan penganiayaan terhadap korban.
"Pelaku merasa kesal terhadap bayi yang merupakan anak kandungnya tersebut dikarenakan sering menangis," tutur Bery.
Ia menambahkan, atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 44 ayat 3, sebagaimana dimaksud didalam rumusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan Pasal 80 ayat 3 juncto Pasal 76 C Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Pengasuh Keroki Bayi Pakai Koin, Ibu Syok Tapi Memaafkan: Beliau Khawatir, Tidak Ada Niat Jahat
Seorang wanita bernama Tia Rochman mengungkap pengalamannya ketika kaget bukan main mendapati anaknya yang masih bayi dikeroki pakai koin oleh pengasuh yang ia pekerjakan.
Pengalaman itu diceritakan Tia Rochman melalui akun TikTok bernama @tia.rochman pada Selasa (12/9/2023).
Tia menyebut bahwa punggung bayi 13 bulan tersebut memerah karena dikerok oleh pengasuhnya tanpa sepengetahuannya.
Saat itu, sang ibu terkejut karena baru pulang kerja dan melihat punggung anaknya yang baru berusia 13 bulan tersebut tampak memerah kebiruan.
Ketika ditanya kepada pengasuh, ternyata punggung bayi merah karena dikerok pakai koin seribuan.
Akibatnya, bayi yang bernama Baim tersebut terus menerus menangis karena kesakitan.
Baca juga: Apa Arti Cupu, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Muncul di Facebook, IG hingga Twitter
"Lagi capek pulang kerja malah liat anak diginiin sama susnya sampai merah kebiruan, bayi baru 13 bulan, nangis banget dikerokin sampai kayak gini sama susnya," kata sang ibu, dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (14/9/2023).
Menurut pengakuan pengasuh, punggung bayi tersebut dikeroknya saat sang ibu berangkat bekerja.
Pengasuh mengaku, si bayi tampak tidak seperti biasanya, karena rewel dan lemas.
Kemudian sang pengasuh mengira bahwa bayi tersebut masuk angin.
Apalagi saat dicek, badan Baim keringat dingin dan perutnya kembung.
Sehingga ia langsung kerok punggung bayi tersebut pakai koin hingga memerah kebiruan.
"Pas sampai rumah, habis pulang kerja, Bibi (Susnya Baim) langsung minta maaf anaknya dikerokin. Kata Bibi sekitar jam 11 siang Baim rewel, lemas.
"Padahal biasanya aktif dan engga pernah merengek. Pas dicek badannya keringat dingin, perutnya kembung," lanjut sang ibu.
Tak hanya itu, ibu kandung dari Baim mengungkap, ternyata susternya sejak dulu memiliki kebiasaan mengerok keempat anaknya ketika sakit.
Kebiasannya itulah yang terbawa, sehingga ia melakukan hal sama kepada anak yang diasuhnya.
Baca juga: Kelakuan Nopi Yeni Kepsek Viral, Awal Menjabat Guru Lain Sudah Tertekan, Sering Intervensi & Pungli
"Jadi Bibi ini sejak ngurusin keempat anaknya dia sendiri memang kalo masuk angin suka kerokan.
Jadi dia coba kerokin Baim pelan-pelan pakai koin seribu, katanya langsung merah-merah," jelas sang ibu.
Mengetahui kejadian itu, ibu dari bayi tersebut kaget dan merasa sedih.
Dia kemudian melarang susternya untuk melakukan hal yang sama ketika bayinya sakit.
"Reaksi aku pasti kaget banget, mau nangis rasanya lihat kondisi anak kayak gini.
Setelah itu aku juga gak bolehin Baim dikerok lagi karena semua kebutuhan pertolongan pertama anakku kalau masuk angin, demam sudah aku siapkan," pungkasnya.
Kemudian, di unggahan berbeda, sang ibu menyebut bahwa bayinya telah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kini bayinya pun sudah dalam kondisi baik.
Lebih lanjut, sang ibu, Tia mengaku, tetap memaafkan pengasuhnya.
Ia mengatakan, sang pengasuh melakukan hal itu karena dilatarbelakangi atas minimnya informasi.
Baca juga: Viral Cinta Beda Kasta, Pria Pemakai Motor Puji Pacar yang Kaya dan Ada Mobil, Tetap Merasa Dihargai
Tidak hanya itu, ia juga mempertimbangkan kondisi ekonomi pengasuh anaknya.
Diketahui pengasuh anaknya adalah seorang janda empat anak dan tinggal seorang diri tanpa keluarga.
"Beliau anak satu-satunya, jadi tidak memiliki sanak saudara, yang beliau miliki saat ini hanya seorang ibu yang sudah renta yang saat ini mengurus anak-anak karena bibi harus bekerja. bibi adalah satu satunya tulang punggung keluarga," kata Tia.
Selain memberikan gaji, selama ini Tia juga membantu mengurus beberapa keperluan anak dari pengasuhnya dan sering memberikan santunan berupa sembako dan uang.
"Dengan mengharap ridho Allah dan rasulnya karena kondisi mereka memang membutuhkan uluran tangan.
Peduli dengan keluarganya dan menghormati bibi adalah cara aku mengambil hati bibi agar lebih sayang dengan Ibrahim," tambah dia.
Adapun pengasuh yang nekat mengerok bayi yang diasuhnya ini lantaran dilatarbelakangi trauma masa lalu yang dia rasakan.
Ia mengaku trauma ketika tiba-tiba ditinggal sang suami selama-lamanya setelah berjualan tahu keliling.
"Mungkin trauma ini dan minimnya edukasi lah yang melatarbelakangi bibi selalu kerokin anak nya meskipun yang masih balita, tanpa pikir panjang bahkan pada anakku," imbuhnya.
Tia juga tahu jika hal ini dilakukan pengasuh lantaran kekhawatirannya pada sang anak, bukan karena ada niat jahat.
Video unggahannya itu pun langsung viral di media sosial dan kini sudah ditonton lebih dari 2,5 juta kali dan menuai beragam komentar netizen.
Diolah dari artikel di Wartakota dan Tribun Jatim