Berita Viral

DIGAJI Rp 7,5 Juta, Terbongkar Cara Licik Susanto Lulusan SMA Jadi Dokter, Pakai Data Orang Lain

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susanto sudah berkali-kali jadi dokter gadungan, hampir salah saat operasi caesar

"Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH.

Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja.

Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat," ujarnya.

Susanto pun langsung menggegerkan publik, lantas bagaimana sosoknya?

Sosok Susanto

Susanto adalah pria asal Grobogan, Jawa Tengah.

Susanto bersekolah di SDN Tunggulrejo 1, SMP Negeri Gabus 1, dan SMAN 1 Martoyudan Magelang tahun 1999.

Setelah tamat SMA, Susanto tidak melanjutkan ke jenjang kuliah, ia memilih untuk bekerja.

Susanto pernah menikah dengan Siti Masrotun pada tahun 2003 dan telah memiliki anak perempuan berumur 4 tahun.

Akan tetapi pernikahannya itu akhirnya kandas.

Kasus Susanto menjadi dokter gadungan ternyata tidak hanya sekali.

Hal ini diketahui usai Reskrim Polres Kutai Timur menelusurinya pada 2011, setelah ada laporan dari rumah sakit tempat Susanto bekerja.

Baca juga: Sosok dr Fritz Dokter Persalinan Siti Mauliah Bayi Tertukar, Jabatan Mentereng, Pemilik RS Sentosa

Dalam penelusurannya tim Reskrim Polres Kutai Timur bersama tersangka Susanto berangkat ke Yogyakarta, 23 Maret 2011.

Saat tiba di Yogyakarta, tim langsung menuju Temanggung.

Ketika dilakukan pengecekan di RS Gunung Sawo, Susanto ternyata pernah bekerja selama 2 bulan, yaitu Februari sampai April 2008.

Setelah dari Temanggung, tim bergerak ke Semarang.

"Hari ini dilakukan pemeriksaan terhadap dr Eko Adhi Pangarsa yang asli di RS Karyadi Semarang.

Kemudian dilakukan penelusuran alamat tinggal tersangka di Kecamatan Ngalihan, Semarang," katanya.

Hasilnya, tuan rumah kost tidak berada di lokasi, sedangkan tetangga kanan dan kiri rumah kost tidak mengenal tersangka.

Kemudian, tim bergerak ke Grobogan, lalu berkoordinasi dengan Polres, lalu bersama tim Resmob menuju ke Dusun Kawu, Desa Tunggulrejo, Kecamatan Gabus untuk mencari rumah orang tua tersangka.

Tim berhasil menemukan orang tua tersangka.

Diketahui dari ayah dan ibu tersangka, yang bernama Samuji dan Suparmi, nama asli tersangka adalah Susanto.

Setelah itu tim bergerak ke rumah mantan istrinya, Siti Masrotun, yang dinikahi tahun 2003 dan telah memiliki anak perempuan berumur 4 tahun.

Dari keterangan Siti, pada tanggal 8 November 2008, Susanto pamit ke Surabaya untuk seminar. Setelah itu tidak ada berita tentangnya lagi.

Dari hasil penelurusan ke Yayasan RS Habibullah di Jalan Raya Tahunan, Kecamatan Gabus, Grobogan.

Ilustrasi dokter gadungan. (Freepik)

Diketahui Susanto pernah diangkat sebagai Dirut tahun 2008.

Setelah itu ia pamit ke Surabaya, dan tidak muncul lagi.

Selain itu, Susanto juga merangkap sebagai dokter di Puskesmas Gabus di Jalan Raya Sulursari, Kecamatan Gabus, Grobogan, pada tahun 2006, selama sekitar 1 tahun.

Sedangkan di PMI Grobogan, jabatan Susanto adalah Kepala UTD selama 3 tahun dari tahun 2006 - 2008 .

Di tiga tempat di Grobogan, tersangka memakai nama dr. Susanto.

Dan masa kerja di tiga RS berakhir setelah Susanto pergi ke Kalimantan Selatan untuk bekerja sebagai Dokter Obgin di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan.

Namun baru 5 hari bertugas, kepalsuannya terungkap setelah ketahuan grogi dan hampir salah penanganan saat operasi caesar.

Selanjutnya ia dilaporkan oleh Direktur RS tersebut, dan diproses pidana Polsek Kota Kandangan, dan dijatuhi vonis oleh PN Kandangan selama 20 bulan.

Tak kapok, Susanto lalu pergi di Sangatta, Kutai Timur.

Dia bekerja di Rumah Sakit Sangatta Occupational Health Center (SOHC) dan Rumah Sakit Prima Sangatta.

Dari rekam jejaknya itu, total sudah ada tujuh institusi yang diketahui pernah dibobol Susanto.

Bahkan saat itu polisi menduga, ia juga berencana melakukan aksi serupa di Palangkaraya, karena telah ada KTP setempat atas namanya.

Diolah dari artikel TribunJateng.comdanTribunJabar.id