Kompas.com masih berupaya menghubungi Mapolres Metro Bekasi untuk mengonfirmasi pernyataan Deden ini.
Baca juga: Terbongkar Isi Chat Nando, Suami yang Bunuh Mama Muda di Cikarang, Rayuan Manis Setelah Lakukan KDRT
Korban pernah kabur
MSD ternyata pernah kabur dari rumah kontrakannya di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. MSD melarikan diri ke rumah orangtuanya usai mendapat KDRT dari suaminya.
"Iya sempat kabur dari rumahnya, tapi adik saya lebih pentingin anak, selalu kayak begitu, pertahankan hubungan itu lebih pentingin anak," kata Deden.
Deden menuturkan, MSD kerap kali menceritakan keinginannya untuk bercerai dengan suaminya. Hal itu diceritakan korban ke sang ibu.
Sebagai kakak, Deden juga pernah melihat sang adik sedang ribut dengan Nando. Permasalahannya karena ekonomi.
"Dari awal saya sudah mergoki, enggak cuma sekali, sudah tiga kali dan ini keempat, lagi ribut," ucapnya.
Korban minta tolong
Warga sekaligus pemilik kontrakan bernama Dewi (41) mengatakan, Nando melakukan KDRT sebelum membunuh MSD. KDRT pertama yang diketahui warga terjadi pada 7 Agustus 2023.
"Itu dia (korban) nangisnya pelan-pelan. Nangisnya lama, nah di situ dia minta tolong, makanya tetangga dengar," tutur Dewi, Selasa (12/9/2023).
Penyewa kontrakan lain meneleponnya pukul 02.00 WIB. Saat itu, Dewi melihat MSD sudah menangis dan meminta korban melakukan visum ke rumah sakit karena luka memar di dada.
Setelah adanya kejadian itu, Dewi mengetahui bahwa korban telah melapor ke Polres Metro Bekasi. Korban dan pelaku juga pisah rumah.
Namun, setelah itu, korban kembali lagi ke rumah kontrakan dan kembali dianiaya yang berujung meninggal pada Kamis (7/9/2023).
Baca juga: FAKTA Baru Suami Bunuh Istri di Cikarang, Nando Ungkap Lokasi Habisi Mega, Bantah di Depan Anak
Sikap polisi disesalkan
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyesalkan tindakan polisi dari Polres Metro Bekasi yang tak menganggap serius kasus KDRT yang dilaporkan MSD (24) pada awal Agustus 2023.