Berita Viral

PENYEBAB Febirlina Nduru Atlet Muaythai Aceh Asal Kota Subulussalam Meninggal, Sempat Dirawat di RS

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Febirlina Nduru (Siti Rahmah) Atlet Muaythai Provinsi Aceh asal Desa Penuntungan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam meninggal dunia, Senin (4/9/2023) di Ruang ICCU Rumah Sakit Kesdam, Banda Aceh

Ia mengaku memiliki dorongan untuk berkelahi sehingga butuh tempat pelampiasan emosi yang lebih positif.

Baca juga: Kisah Nenek yang Tulus Rawat 5 Anaknya yang Lumpuh Sejak Lahir, Suami Meninggal, Kerja Serabutan

“Awalnya Siti gabung ke klub karate. Dapat pelatih dan pernah ikut bertanding tapi tak pernah menang. Mungkin karena tak dapat restu dari Mamak,” kata Siti dalam sebuah wawancara semasa hidupnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Baitul Mal Aceh.

Orang tua Siti memang sempat menentang pilihan putrinya itu karena pertimbangan kurang cocok untuk anak perempuan. Tapi, melihat kegigihan Siti dan prestasi yang berhasil ia peroleh, orang tuanya pun luluh.

Ilustrasi Muaythai untuk wanita (Thinkstockphotos)

Siti pindah ke cabang olahraga muaythai pada tahun 2017 setelah pelatihnya melihat peluang Siti berkembang di cabang itu.

Siti juga bergabung dengan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) sebagai atlet binaan dari kota Banda Aceh dan rutin berlatih di sela-sela jam sekolah di Daruzzahidin.

Berkat bakatnya dia mendapat perlakuan khusus, diberikan dispensasi untuk libur sekolah jika ada karantina atau pertandingan dengan syarat harus melampirkan surat izin dari KONI.

Satu persatu prestasi di cabang muaythai berhasil ia torehkan. Siti menyabet dua kali gelar juara Pra PORA (tahun 2017 dan 2021), juara PORA tahun 2018, juara PORWIL tahun 2019, dan tiga kali juara KEJURNAS (tahun 2017, 2018, dan 2022) terbaru, Siti mengharumkan nama Aceh dengan meraih medali emas dalam Kejurnas Liganas Muaythai 2022 di Sulawesi Selatan, Januari lalu.

Saat ini Siti tercatat sebagai mahasiswa semester 3 FKIP Penjaskrek (Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi) Universitas Serambi Mekkah. “Kuliahnya juga dibiayai penuh dengan dana zakat Baitul Mal Aceh. Siti mengaku sangat bersyukur atas beasiswa tersebut,’ kata Murdani salah seorang amil Baitul Mal Aceh.

Berkat dana zakat, ia bukan hanya mendapatkan kesempatan merantau untuk sekolah dan mendalami Islam, tetapi juga peluang yang lebih besar untuk mengembangkan bakatnya di olahraga beladiri.

“Siti bisa fokus belajar dan berlatih. Tak perlu pusing mikirin biaya sekolah dan biaya makan. Bonus dari juara muaythai bisa Siti tabung.

Target Siti, sebelum usia Siti mencapai batas maksimal sebagai atlet muaythai di tahun 2025, Siti bisa bangun rumah orangtua di kampung,” Siti berbagi harapannya.

Cita-cita tersebut bukan untuk megah-megahan.

Baca juga: Banyak Sedekah Pesan Terakhir Ayah Sebelum Meninggal Bareng Istri & 4 Anak, Tinggalkan Si Sulung

Keluarga Siti saat ini menempati rumah yang menurutnya tidak representatif untuk menampung 13 jiwa: 11 anak dan 2 orang tua.

Rumah tersebut berukuran kecil dan hanya memiliki dua kamar tidur.

Selain itu, ayah Siti yang berprofesi sebagai buruh tani masih harus menanggung 8 orang anak, dua di antaranya sedang sekolah di Pesantren Fajar Hidayah, Aceh Besar.

Halaman
1234