Bahkan untuk kali kedua, rumahnya kembali dirusak dan dia menjadi korban pemukulan.
"Kedua kalinya datang lagi aku melapor, aku visum ke rumah sakit. Kemudian membuat laporan. Nah karena merasa dipersulit, mereka minta diberikan uang capek mengerjakan. Nah timbul lah niatku merekamnya," ujarnya.
Baca juga: KEREN Banget! Helikopter TNI AU Senam Gemu Fa Mi Re Meriahkan HUT RI, Iriana Jokowi Ikut Joget
Saat itu dia memegang kameranya seraya pura-pura tidak melakukan apa pun, padahal dia sudah menghidupkan fungsi rekam video dihandphonenya.
"Di wajah ku ini ku buat," ujarnya seraya memperagakan bagaimana caranya merekam aksi kedua polisi tersebut.
Dia pun mengutarakan sebenarnya niatnya adalah supaya laporanya ditindaklanjuti, supaya dia tidak mendapat intimidasi dari orang yang melaporkannya.
"Saya mau hidup tenang, nggak diganggu orang yang merusak rumah kami itu," ujarnya.
Usai mengupload videonya ke media sosial, Roida Tampubolon mengaku didatangi oleh kedua polisi dan keluarganya.
Dia diminta menghapus video yang diuploadnya tersebut membuat permintaan maaf.
"Katanya aku minta maaf di facebook. Kemudian disuruh tanda tangani surat permintaan maaf dan suruh hapus video. Saya bukan bodoh ah. Mereka yang salah, mau saya pula yang disuruh ngaku salah," ujarnya.
Karena Roida tidak mau menandatangani, keduanya pun langsung memberikan ancaman.
"Kau tidak mau damai tanda tangani. Kita lihat hancur kau nanti kami buat," ujar Roida menirukan perkataan kedua polisi.
(*)
Artikel ini diolah dari TribunSolo