“Mau sekolah S3, saya pasang target bisa dapat beasiswa. Alhamdulillah semua target di “Proposal Hidup” saya bisa tercapai semua,” kata Wiwit ceria.
Wiwit memang dikenal sebagai siswa berprestasi.
Prestasi akademik yang diraihnya menjadi modal bagi Wiwit untuk terus bersekolah.
Ia pun berhasil mendapatkan beasiswa karena sejumlah prestasinya.
“Banyak program beasiswa dari pemerintah, asal kita capable,” katanya. Wiwit menceritakan, jenjang S3 yang berhasil dilaluinya, juga dibiayai dari beasiswa.
Beasiswa ini, juga menanggung biaya hidup dan penelitian untuk studinya. Biaya hidup yang ditanggung beasiswa, besarnya melebih UMK di Bandung, sementara biaya penelitiannya, bisa memberangkatkan dirinya ke Jepang dua kali.
“Salahsatu syaratnya IPK-nya 3,75, tidak boleh turun,” katanya.
Selain itu, Wiwit mengakui, dirinya selalu saja dipertemukan dengan lingkungan yang mendukung untuk bisa meraih semua target-target hidupnya.
Misalnya, saat ia akan mengambil jenjang S3 Kimia yang sudah lama tidak digelutinya karena jenjang S1 yang diambilnya jurusan Farmasi.
Dosen pembimbing, teman-teman lainnya ternyata mendukungnya untuk kembali mempelajari kimia.
“Bekal saya saat ikut olimpiade kimia dari guru pembimbing, juga bermanfaat, karena materinya bisa digunakan di jenjang S1,” katanya.
Lingkungan yang mendukung, menurut Wiwit memberi pengaruh besar baginya dalam meraih cita-citanya.
Mulai dari orangtua dan keluarga, lingkungan rumah, teman kuliah selama ini memberi pengaruh besar baginya untuk bisa bertahan dan menyelesaikan studinya.
Baca juga: SOSOK Jian Ayune Sundul Langit, Lulusan Unpad Viral Berkat Namanya yang Unik, Ternyata Anak Bupati
Setelah meraih gelar doktor, Wiwit masih berniat melanjutkan Kembali pendidikannya dengan mengambil gelar Post Doctor.
Diakuinya, gadis 25 tahun itu memiliki cita-cita jadi peneliti yang harus terus menerus haus akan ilmu.