Berita Viral

Bunuh Mahasiswa UI, Pelaku Klaim Beri Kesempatan Melawan, Tak Masalah Ikut Tewas: Biar Selesai Semua

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AAB (23), mahasiswa UI pelaku pembunuhan terhadap adik tingkatnya MNZ (19) mengaku sempat memberi kesempatan bagi korban untuk melawan

TRIBUNTRENDS.COM - Altafasalya Ardnika Basya akhirnya blak-blakan soal aksinya membunuh sang junior, Muhammad Naufal Zidan.

Ia mengaku sempat memberi kesempatan bagi mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Sastra Rusia tersebut untuk melawan.

Altafasalya Ardnika Basya bahkan tak masalah kalau hari itu dirinya juga ikut meninggal.

Hal tersebut disampaikan Altafasalya Ardnika Basya di Mapolresta Depok, Sabtu (5/8/2023).

Polisi awalnya menyebut Altafasalya Ardnika Basya menusuk korban hingga 10 kali pada Rabu (2/8/2023).

Altafasalya Ardnika Basya lalu mengaku tak menghitung berapa kali dia menusuk Zidan.

Baca juga: Ujung-ujungnya Mewek! Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI Ucap Maaf, Kecewakan Banyak Orang, Siap Dihukum

AAB (23) pelaku pembunuhan mahasiswa UI mengaku sempat beri kesempatan bagi korban untuk melawan (Kolase TribunJakarta.com)

Ia menyatakan dirinya memberi kesempatan kepada korban, yang telah ditusuknya, untuk melawan.

"Saya nggak ngitung, karena korban sempat ngelawan dan saya sudah kasih kesempatan korban buat ngelawan, biar melawan saya. Biar hari itu selesai semua," Altafasalya Ardnika Basya.

Dia mengaku memberi kesempatan agar Zidan juga membunuh dirinya.

"Saya kasih kesempatan buat korban untuk bunuh saya juga. Biar saya nggak ada di sini (dunia) lagi," jelas pelaku AAB.

Minta Maaf

Altafasalya Ardnika Basya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

"Saya kakak tingkat dari almarhum Naufal ingin minta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak korban, keluarga korban dan kerabat-kerabat korban," kata Altafasalya Ardnika Basya.

"Juga teman-teman dan pihak-pihak yang dirugikan dan semua orang yang sudah banyak saya kecewakan," lanjutnya.

Baca juga: FAKTA Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Sempat Lawan, Barang Pelaku Malah Nyangkut di Tenggorokan Korban

Altafasalya Ardnika Basya pun mengaku akan menerima konsekuensi dari tindakannya yang telah menghilangkan nyawa adik tingkatnya.

"Saya akan menjalankan hukuman dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif," ucapnya.

Selain itu, Altafasalya Ardnika Basya juga mengatakan tidak memiliki dendam pribadi dengan korban.

Melainkan, ia mengaku putus asa dan berniat mengambil barang berharga korban untuk membayar utang yang melilitnya akibat gagal investasi crypto.

Baik pelaku dan korban telah mengenal lama.

Mereka berdua tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Jurusan Sastra Rusia.

Saat ini, pelaku sudah diamankan dan dijerat Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Pamitan terakhir Zidan, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya, masih tergambar jelas dalam ingatan sang ibunda. (Via Tribun Bogor)

Fakta Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Sempat Lawan, Barang Pelaku Malah Nyangkut di Tenggorokan Korban

Pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) oleh seniornya masih terus diusut pihak kepolisian.

Sebelum dibunuh, korban sempat ditendang terlebih dahulu. Korban kemudian balik menggigit tangan pelaku.

Akibatnya, cincin pelaku nyangkut di tenggorokan korban.

Ya, mahasiswa UI yang tewas ternyata sempat melakukan perlawanan terhadap seniornya.

MNZ (19) ditemukan tak bernyawa di bawah tempat tidur kamar kosnya di Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.

Jasad mahasiswa UI jurusan Sastra Rusia ini ditemukan pada Jumat (4/8/2023).

Baca juga: INNALILLAHI Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Jasad di Kolong Tempat Tidur, Saksi 2 Hari Hening

AAB (23) pelaku pembunuh mahasiswa UI, MNZ (Kolase Tribunnews)

MNZ tewas dihabisi oleh seniornya, AAB.

Pelaku merupakan mahasiswa UI Fakultas Ilmu Budaya.

Dia adalah senior dari korban.

Wakasat Resmkrim Polres Metro Depo AKP Nirwan Pohan mengatakan penemuan jasad korban bermula dari kecurigaan keluarga.

Sejak kembali ke kos pada Rabu (2/8/2023), MNZ tak bisa dihubungi oleh keluarganya.

"Sampai kemudian orang tuanya minta tolong pada paman korban yang tinggal di Cempaka Putih Jakarta untuk mengecek ke kosan," kata AKP Nirwan Pohan dikutip dari Kompas TV.

Korban lantas ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik hitam di bawah kolong tempat tidur.

Dari hasil penyelidikan sementara, motif AAB membunuh MNZ adalah ekonomi.

Pelaku terlilit pinjaman online dan harus membayar uang kos.

Baca juga: Mahasiswa UI Tewas Dibunuh Senior, Iri Korban Lebih Sukses & Kaya, Pelaku Gasak Laptop hingga Ponsel

"Sebenarnya sudah merencanakan perbuatannya, sudah mempersiapkan pisau di jok motor," katanya.

Detik-detik penusukan mahasiswa UI ini pun diungkap Nirwan.

Pada Rabu, pelaku menjemput korban di kampus Universitas Indonesia.

Keduanya memang akrab, bahkan pelaku juga sering bermain di kamar korban.

Setelah bertamu, pelaku berpura-pura pamit pulang ke kamarnya.

Saat dibukakan pintu oleh korban, pelaku langsung menendang.

"Korban melawan, menggigit tangan pelaku," katanya.

Kata AKP Nirwan Pohan, pelaku justru mendorong tangannya masuk ke dalam mulut korban.

"Sehingga cincin pelaku tertinggal di tenggorokan korban," katanya.

Setelah itu barulah pelaku menusuk tubuh mahasiswa UI ini berulangkali.

"Lalu dilakukan penusukan," katanya.

Baca juga: Tak Tahu Cara Bunuh Junior, Altafasalya Mahasiswa UI Belajar dari YouTube, Terinspirasi Film Narcos

MNZ (19), mahasiswa UI yang tewas dibunuh oleh seniornya. Jasad MNZ ditemukan di kolong tempat tidur (Tangkap layar instagram @mnzidan)

Kata AKP Nirwan, pelaku memang sudah mempersiapkan rencananya ini.

Hal itu terbukti dari tindakan pelaku menyimpan pisau di motornya.

Setelah korban tak bernyawa, pelaku pun mengambil sejumlah barang berharga milik MNZ.

"Barang korban di tempat kos pelaku. Satu laptop, HP 2, dan dompet korban. Barangnya branded, seperti iPhone," kata AKP Nirwan Pohan.

Korban Dikenal Baik

Sejumlah rekan menyampaikan rasa belasungkawanya atas kepergian MNZ.

"Udah terkenal ya lu Dan, sesuai cita-cita lu, Innalilahi wa innailaihi raji'un," kata mhshann.

"Lu asik banget orangnya baik, semoga tenang di sana," tulis theokzz.

"Thank you udah jadi temaan pertama gue di sasrus, sorry yo have to go this way, rest well ya," tulis joaannabigail.

"Lo sahabat gue paling humble and paling gercep kalau diajak maen compe, thanks for the memories," ucap lykykul.

Postingan Terakhir Mahasiswa UI

MNZ ternyata juga aktif di media sosial.

Ia kerap kali memposting ketertarikan terhadap dunia fashion.

Sampai terkahir sebelum dibunuh seniornya, mahasiswa UI ini masih sempat membuat postingan.

"Stepping out of your comfort zone is the key to personal growth.

Embrace new challenges and unlock your true potential

(Melangkah keluar dari zona nyaman Anda adalah kunci pertumbuhan pribadi. Rangkullah tantangan baru dan buka potensi sejati Anda) !" tulis MNZ.

(TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika)(TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi)

Diolah dari artikel TribunJakarta.com dan TribunnewsBogor.com