"Kita ini bukan nimbrung ya," tegas Eva Dwiana, Senin (10/7/2023).
Lebih lanjut, ia menerangkan pihaknya kerap membersihkan pesisir pantai sebelumnya.
"Forkopimda semuanya sudah sering membersihkan sampah di pesisir pantai, tak hanya di sini saja," ujarnya.
"Akan tetapi, sekarang kan disosialisasikan Pandawara Grup, makanya semua komunitas, semua masyarakat turun," kata Eva Dwiana.
Baca juga: NANTANG! Pemuda Pakai Baju Hijau ke Pantai Selatan, Sempat Tergulung Ombak, Begini Nasibnya Sekarang
Pandawara tak bermaksud menyinggung
TikTokers Pandawara yang digawangi Gilang Rahma, Rafli Pasya, Agung Permana, Rifki Sa'dulah, dan Muchamad Ikhsan mengatakan, kegiatan yang mereka inisiasikan ini bukan bertujuan untuk viral semata.
Hal itu dikatakan oleh Gilang di sela kegiatan bersih Pantai Sukaraja, dikutip dari Kompas.com.
"Pandawara tidak pernah menyinggung siapa pun, kita selalu ekspos dan menginformasikan ke warga Indonesia apa yang kita dapatkan, dan tidak kita lebih-lebihkan," jelas Gilang, Senin (10/7/2023).
Ia melanjutkan, gerakan ini tidak bermaksud untuk menyalahkan salah satu pihak yang terkait.
Tetapi, Pandawara memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
"Kami ingin membuat masyarakat tidak saling menyalahkan lagi soal sampah ini. Karena, memang sebetulnya dalam hakikatnya soal sampah ini adalah tugas dari semua manusia di dunia ini dan yang terpenting masalah lingkungan adalah tanggung jawab kita semua," ungkapnya.
Penobatan pantai terkotor
Terkait penobatan, Gilang melanjutkan Pandawara tidak semena-meda menyebutkan Pantai Sukaraja menjadi pantai terkotor kedua se-Indonesia.
Pasalnya, mereka memiliki rekan di berbagai daerah di Indonesia yang siap memberikan informasi terkait pantai yang kotor.
Survei dan laporan dari rekan berbagai daerah inilah yang menjadi landasan Pandawara memberikan label terkotor kedua untuk Pantai Sukaraja, dikutip dari TribunBandarLampung.com.