"Kemudian oleh penjaga tahanan, (kondisi AR) dicek. Pada saat itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kelapa Dua, Depok," ucap Nirwan.
Setelah dokter menyatakan AR meninggal, petugas langsung membawa korban ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diotopsi.
Nirwan berujar, AR mengalami luka di bagian pantat, dada, dan punggungnya.
Ia mengungkapkan, luka di bagian pantat AR disebabkan oleh pukulan pipa.
Pipa itu didapat dari pipa air yang berada di sel ruang tahanan.
Salah satu tahanan dari delapan tahanan yang menganiaya AR mematahkan pipa air di ruang tahanan tersebut.
Sementara itu, luka di bagian dada dan punggung AR disebabkan pukulan tangan kosong.
Nirwan mengungkapkan, AR mengalami luka berat di bagian bokong dan dada.
"(Luka) yang fatal di pantat, dada,”
“Kalau yang menyebabkan kematian, masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri," pungkasnya.
Baca juga: Ya Allah! Remaja Dicabuli Ayah Tiri, Ibu Tahu Tapi Diam, Akhirnya Ngadu ke Ayah Kandung Usai 4 Tahun
Kasus Pencabulan Lain: Remaja Dicabuli Ayah Tiri, Ibu Tahu Tapi Diam, Akhirnya Ngadu ke Ayah Kandung
Sedih sekali, seorang gadis berinisial AMR (16) menjadi korban pencabulan ayah tirinya, AS, di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 2019 lalu.
Setelah 4 tahun berlalu, gadis tersebut baru mau mengaku jika dirinya dicabuli ayah tiri.
Sementara itu, ayah kandung korban, AM (41) mengira semuanya baik-baik saja, namun ternyata tidak.
Dia begitu kesal saat sang anak mengatakan jika dirinya telah dicabuli ayah tiri.