Berita Viral

EVALUASI Materi Ujian SIM C, Tes Jalur Angka 8 & Zig-Zag Dinilai Susah, Kapolri : Lulus Bisa Sirkus

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo minta materi ujian praktik SIM C dievaluasi, terutama tes jalur angka 8 dan zig-zag.

TRIBUNTRENDS.COM - Masyarakat Indonesia hingga kini masih banyak yang mengeluhkan betapa sulitnya ujian SIM (Surat Izin Mengemudi) di indonesia.

Tingkat kesulitan ujian SIM di Indonesia bisa bervariasi tergantung pada standar yang ditetapkan oleh pihak berwenang yang bertanggung jawab atas pengujian SIM tersebut.

Salah satu tahapan ujian praktik pembuatan SIM C yang dinilai sulit adalah ujian zig-zag.

Menurut Korlantas Polri tes zig-zag memiliki tujuan guna mengukur tingkat kemahiran pengemudi roda dua dalam mengatur keseimbangan tubuh saat mengemudikan kendaraan di jalan.

Baca juga: BEDA JAUH dengan Indonesia! Ujian Praktek SIM C di Taiwan Viral, Lebih Mudah, Tak Ada Jalur Angka 8

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk mengkaji ulang materi ujian praktik SIM C, yakni tes jalur angka 8 dan zig-zag.

Sadar dengan banyaknya keluhan dari masyarakat, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Korlantas Polri untuk mengkaji ulang materi ujian praktik SIM C.

Hal ini disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak berselang lama usai adanya kabar pemohon SIM diwajibkan untuk melampirkan sertifikat pelatihan mengemudi.

Dirregident Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya bakal merevisi ujian SIM C bila memang diperlukan.

"Betul, nanti akan kami kaji apa yang disampaikan Pak Kapolri akan kami laksanakan.

Kita akan mengkaji, mengevaluasi, untuk ujian-ujian praktik.

Khususnya di angka 8 dan zig-zag, apakah masih relevan digunakan,” ujar Yusri dalam konferensi virtual, Kamis (22/6/2023).

Korlantas Polri akan mengkaji ulang materi ujian praktik SIM C yakni tes jalur angka 8 dan zig-zag.

“Mungkin angka 8 ini terlalu sempit.

Padahal, di situ sudah kami gunakan namanya electronic drive, jadi nanti udah enggak pakai cone-cone lagi, sudah langsung dari dalam tanah nanti untuk menentukan tersentuh (kendaraan) atau enggak,” kata dia.

Dua model praktik pembuatan SIM C, baik itu tes jalur angka 8 maupun zig-zag, dianggap Kapolri sudah tidak relevan.

Ujian praktik SIM C, lanjut Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus, apa yang selama ini dilakukan sudah berdasarkan kajian.

Kajian itu dilakukan kepolisian saat Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi diterbitkan.

"Tapi kami akan mengkaji lagi dengan situasi sekarang ini.

Karena saya tahu tujuannya untuk memudahkan masyarakat, tetapi tidak lari dari aspek keselamatan,” ucap Yusri.

“Karena kita tahu yang dilakukan ujian dan praktik ini legitimasi kompetensi, kompetensi dan keterampilan, yang harus dimiliki oleh setiap pemohon SIM,” kata dia.

Ia menambahkan, di seluruh dunia, keterampilan dan kompetensi mengemudi yang dikeluarkan dalam bentuk sertifikat menjadi legitimasi bagi pengemudi untuk memperoleh SIM.

“Karena yang kita hadapi adalah kecelakaan di jalan, kecelakaan dua pihak lho ini.

Bukan hanya kita sebagai pengendara, tapi ada lawan di sini,” kata Yusri.

Baca juga: Ya Allah Kasih Nasi Sepiring Aja Nasib Keluarga Punya 8 Anak setelah Viral, Sempat Gadaikan SIM C

Polri akan mengkaji ulang materi ujian praktik SIM C, yakni tes jalur angka 8 dan zig-zag.(KOMPAS.com/NURWAHIDAH)

Permintaan Kapolri

Sebelumnya, pada Upacara Wisuda STIK Tahun 2023, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, meminta jajarannya untuk memperbaiki materi ujian praktik dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk motor alias SIM C.

"Saya minta Kakorlantas tolong untuk lakukan perbaikan, yang namanya angka 8 itu masih sesuai atau tidak, yang melewati zig-zag itu sesuai atau tidak.

Kalau sudah tidak relevan tolong diperbaiki," kata Sigit, dalam paparannya, Rabu (21/6/2023).

Bahkan Kapolri bergurau bahwa mereka yang mampu lulus ujian praktik SIM C dengan materi yang ada, nantinya bisa jadi pemain sirkus.

"Ini yang di sini (wisudawan) kalau saya uji dengan materi yang ada mungkin dari 200, yang lulus 20," tutur Sigit.

"Yang lulus dari situ pasti bisa jadi pemain sirkus," lanjutnya.

Sigit menambahkan, jangan membuat ujian praktik SIM C terkesan hanya untuk mempersulit dan ujung-ujungnya di bawah meja alias menyogok.

Pemohon SIM tidak ujian praktik, tapi malah lulus, dan menurutnya ini harus dihilangkan.

Pada ujian praktik SIM C, memang ada beberapa materi yang diujikan yang sudah diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi.

Dalam Pasal 62, disebutkan materi ujian praktik untuk sepeda motor, meliputi uji pengereman/keseimbangan, uji slalom (zig zag), uji membentuk angka delapan, uji reaksi rem menghindar, dan uji berbalik arah membentuk huruf U (U-turn).

Dalam ujian praktik tersebut, pemohon SIM akan dinyatakan tidak lulus apabila kaki menyentuh dan menjatuhkan patok pada setiap materi ujian, serta kaki menginjak lapangan atau tidak melakukan pengereman pada materi ujian yang dilarang.

Baca juga: Gagal Keren, Bule Ditilang Gegara Ugal-ugalan Bawa Angkot di Bali, Polisi Sempat Kehilangan Jejak

Perbedaan Ujian Praktek SIM C di Taiwan dengan Indonesia

Sementara itu ujian praktik SIM C di Taiwan dan Indonesia ternyata berbeda jauh.

Di Taiwan, jalur ujian dibuat seperti jalan raya sungguhan, lengkap dengan lampu lalu-lintas dan marka jalan.

Pemohon SIM tidak serta merta diuji keahlian berkendara tapi juga kepatuhan dan pemahaman rambu yang ada. Seperti apa?

Cuplikan video perbandingan ujian SIM di Indonesia dan Taiwan yang viral di media sosial (Instagram @romansasopirtruck)

Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan perbedaan ujian praktik SIM C di Taiwan.

Video ujian praktik SIM C di Taiwan pun langsung dibandingkan dengan ujian SIM di Indonesia yang disebut sangat sulit bahkan bak harus memiliki skill dewa.

Terlihat pada video tersebut pengujian SIM C di Taiwan cukup mudah yakni berjalan lurus dengan area yang cukup luas.

Sedangkan di Indonesia, ujian untuk dapat SIM C harus melewati beberapa rintangan, seperti zig-zag dan membuat angka delapan tanpa mengenai cone.

Dalam video yang diunggah akun Instagram, ndorobei.official terlihat perbedaan ujian praktik SIM motor di Indonesia dan Taiwan yang mana ujian SIM di Taiwan terlihat lebih mudah tanpa banyak hambatan

"Beginilah Ujian Praktik SIM di Taiwan ( Ada yg susah kenapa cari yang gampang ) ????: tukang_maidomu," tulis keterangan video dikutip Kompas.com, Selasa (13/6/2023).

Di Taiwan jalur ujian dibuat seperti jalan raya sungguhan.

Lengkap dengan lampu lalu-lintas dan marka jalan.

Pemohon SIM tidak serta merta diuji keahlian berkendara tapi juga kepatuhan dan pemahaman rambu yang ada.

Adapun ujian praktik SIM C di Indonesia lebih rumit.

Pengendara harus melewati berbagai jenis rintangan mulai jalur zig-zag, jalur angka 8, dan tes lain yang lebih mengukur pada kemampuan teknis berkendara.

Instructor Safety Riding Astra Honda Motor (AHM) Hendrik Ferianto enggan berpolemik soal perbandingan ujian SIM motor di Taiwan dan Indonesia, dia hanya berpesan sebaiknya sebelum membuat SIM pelajari dahulu soal-soal dalam ujian SIM.

Hal itu penting sebab tak sedikit pemohon SIM motor gagal saat proses pembuatan SIM sehingga harus mengulang-ulang.

"Belajar dahulu. Jangan modal nekat, saya sudah lima tahun naik motor, yang bilang bisa siapa aja," kata Hendrik dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

"Caranya bagaimana, ikut datang ke SRP (safety riding park), nanti diukur. Misalkan kemampuan pengereman, kemudian ketika slalom kelincahan kurang," ujar dia.

Hendrik mengatakan, tak sedikit orang mengukur kemampuan berkendara dari waktu atau pengalaman.

Padahal kemampuan berkendara alias skill perlu penghitungan spesifik.

"Banyak pengguna motor di jalanan ukurannya 'ah saya 10 tahun naik motor belum pernah tabrakan.' Saya bilang 'ya belum saja', sekalinya tabrakan ringsek nantinya. Ada juga yang bilang baru jago naik motor setelah tabrakan," kata dia.

Baca juga: Habiskan Rp 179 Juta, Wanita Ini Akhirnya Lulus Tes SIM setelah Ujian 960 Kali, Dapat Hadiah Mobil

Potret ujian praktek SIM C di Taiwan (Instagram @ndorobei.official)

"Padahal belajar motor beda dengan matematik. Belajar matematika kita banyak mengerjakan soal, berlatih, makin inget sama rumus makin benar. Kalau kita naik motor terus belajar dari kesalahan ya tidak bisa," kata Hendrik.

Sementara itu, menanggapi, hal tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, standar uji SIM di setiap negara tentu berbeda.

Begitu juga yang di Indonesia, pastinya sudah berdasarkan hasil dari masukan beberapa ahli di bidangnya.

"Sangat tidak pas membandingkan standar uji SIM antar negara. Mereka punya standar tertentu," ucap Agus.

Kemudian soal ujian di Indonesia yang dinilai sulit, Agus mengatakan kalau itu cukup standar.

Memang sudah seharusnya para pemohon SIM punya keterampilan dan bisa melewati rintangan tersebut.

"Kalau terlalu mudah, pastinya tidak sesuai dengan kondisi jalan raya di Indonesia," kata Agus.

Lewat ujian SIM yang melewati rintangan zig-zag dan melewati angka delapan, pemohon dilihat, apakah kompeten atau tidak.

Jadi yang bisa lulus ujian SIM hanya orang yang sudah memiliki kemampuan berkendara yang baik.

Tonton videonya di sini>>

(*)

Artikel ini diolah dari Kompas.com