Kemungkinan juga penyebabnya apa, apakah kemungkinan ada devite di trombosit, tadi sedang kita cari," ungkap Nadia,
Dokter Nadia melanjutkan bahwa sebenarnya pembesaran pada kaki kanan yang mulai membengkak itu terlihat terjadi sejak tiga bulan lalu.
Diduga, berat badannya yang obesitas ekstrem turut terkait oleh kondisi kaki gajah.
Namun, tim medis memiliki dugaan lain terkait obesitas dan kaki gajah.
"Kalau menurut kami pokoknya jelas ada hubungan dengan sumbatan limfa.
Obes-nya sih bisa (disebabkan kaki gajah), tapi kemungkinan besar ada hubungan (lain) dengan kecelakaan tiga tahun lalu, ini masih dugaan ya," imbuhnya.
Baca juga: HASIL Lab Pria 300 KG yang Dievakuasi, Tak Diabetes tapi Obesitas, BB Melonjak karena Tirah Baring
Dampak Filariasis Secara Fisik dan Mental
Dikutip laman Kementerian Kesehatan, penyakit kaki gajah pada fase klinis akut ditandai dengan gejala demam berulang selama 3-5 hari.
Demam tersebut bisa saja hilang jika cukup istirahat, namun dapat timbul kembali setelah bekerja berat.
Namun, fase kronis penyakit kaki gajah dibagi menjadi beberapa stadium berikut:
Stadium I ditandai bengkak pada anggota tubuh hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit (masih halus), dan kulit yang bengkak tetap cekung setelah ditekan selama beberapa detik (pitting edema).
Stadium II gejala bengkak pada anggota tubuh tidak hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit (masih halus) dan pitting edema.
Stadium III ditandai bengkak menetap, lipatan kulit dangkal, kulit masih halus dan normal, non pitting edema.
Stadium IV ditandai bengkak menetap, lipatan kulit dangkal, dan ada benjolan (nodul) di kulit.
Stadium V ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam dan ada nodul di kulit.