Menurut Rafael Alun Trisambodo, uang dalam SDB itu bersumber dari penjualan aset tanah yang dihibahkan orangtuanya pada 2010.
Hasilnya, saat itu ia mendapatkan uang sebesar Rp 10 miliar untuk kemudian ditukarkan ke mata uang asing.
Ia juga mengaku menjual aset yang dibeli seharga Rp 200 juta pada 1997.
Aset itu kemudian dijual pada 2010 dan hasilnya dimasukkan dalam SDB.
Kemudian, sumber SDB lainnya adalah penjualan aset di Jalan Pangandaran, Bukit Sentul, rumah di England Park Bukit Sentul, dan reksa dana senilai Rp 2,4 miliar di Bank mandiri.
“Kemudian saya jual di 2010 dan saya tukarkan dengan valuta asing.
Jadi, meningkatnya nilai itu dengan valuasi sekarang itu juga karena ada peningkatan nilai kurs mata uang asing." ujar Rafael Alun.
Sebagian rtikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rafael Alun Umbar Kesedihan Tapi Pakai Jam Tangan Mewah, Akui Makan Diberi Tetangga: Bayar Pakai Apa