Kasus Ferdy Sambo

TANGIS Arif Rachman, Takut pada Ferdy Sambo, Khawatir Nasibnya Seperti Brigadir J: Ajudannya Dibunuh

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arif Rachman nangis takut pada Ferdy Sambo, khawatir bernasib seperti Brigadir J

Ia menyinggung soal kekhawatiran istrinya karena takut ancaman juga datang pada keluargannya.

Hal tersebut buntut kesaksian Arif Rachman di persidangan yang berbeda dengan Ferdy Sambo.

Arif Rachman Arifin (kiri) dan Ferdy Sambo (kanan). Arif Rachman mengungkap gerak-gerik Ferdy Sambo setelah kematian Brigadir J dalam sidang kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (23/12/2022). (Kolase Tribunnews)

"Rasa takut itu besar yang mulia, kemarin ketika saya menceritakan dan beda dengan pak FS saja terus terang keluarga saya itu takut yang Mulia, 'nanti nggak papa anak-anak'," kata Arif.

Ia mengaku takut bernasib sama dengan Brigadir J.

"Bayangkan, ajudan saja bisa disuruh dibunuh. Gimana saya nggak kepikiran Yang Mulia," ungkap Arif seraya menangis.

Arif Rachman Menyesal Punya Atasan Ferdy Sambo

Dalam sidang kali ini, Arif Rachman juga mengungkapkan penyesalannya memiliki atasan seperti Ferdy Sambo.

Sebab menurutnya, Ferdy Sambo bukanlah sosok yang melindungi anak buahnya dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Sebaliknya, mantan Kadiv Propam Polri itu disebut Arif justru mengorbankan anak buahnya.

"Menyesal itu saja, kenapa kok bisa punya orang di atas saya yang harusnya menjaga, kemudian tidak menjaga anak buahnya," kata Arif.

Ia kemudian menyampaikan bahwa seorang pimpinan semestinya bertanggung jawab dan tak mengorbankan anak buahnya.

"Prinsip saya kalau jadi pimpinan, saya harus tanggung jawab kepada bawahan saya. Tidak akan mau mengorbankan anak buah," katanya.

Ferdy Sambo ngamuk tahu Brigadir J terekam CCTV masih hidup

Rekaman CCTV menunjukkan Brigadir J masih hidup (YouTube Kompas TV)

Arif Rachman juga menjelaskan bahwa Ferdy Sambo marah lantaran Brigadir J terekam CCTV sebelum dieksekusi mati.

"Mohon izin komandan saya kemarin sesuai dengan permintaan dari Chuck Putranto dan pas kami menonton melihat Joshua masih terlihat saat komandan sampai (Di Duren Tiga)," kata Arif Rachman di persidangan.

Halaman
1234