Berita Viral

Viral Kisah Wanita Asal Surabaya Hidup Nomaden, 5 Tahun Arungi Samudra, Tak Ingin Balik ke Daratan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah wanita asal Surabaya hidup nomaden di atas kapal selama 5 tahun

Nyaris menyerah karena badai di awal pelayaran, Ika menyebut bahwa perkiraan badai dapat dilihat di ramalan cuaca atau forecast.

Namun begitu, pasti ada beberapa area dengan angin lebih kencang daripada dalam ramalan.

Saat terjebak dalam situasi seperti ini, Ika mengaku tak punya pilihan selain terus lanjut.

"Kalau memang kita terjebak dan aku pernah ngalamin itu, ya sudah mau tidak mau harus tetap on going karena ya mau diapain lagi," cerita dia.

Selain persiapan menghadapi badai, Ika dan sang suami juga selalu memasok bahan makanan selama mereka berada di laut. Kalau pun harus berlayar dalam waktu lama, Ika mengatakan bahwa mereka bisa menyiapkan amunisi makanan dan minuman dalam kulkas. 

Sukarelawan membersihkan pantai

Hidup mengarungi lautan bersama orang terkasih selama lima tahun, Ika mengaku masih bekerja di bawah perusahaan yang sama seperti saat di Surabaya.

Bedanya, sang suami yang merupakan seorang pilot memilih resign dan pensiun sebelum pandemi, dan berganti fokus mengurus bisnis keduanya.

Semasa pandemi, keduanya menghadapi situasi tak mudah. Kala itu, Eropa menghadapi hari pertama lockdown dan membuat mereka tak bisa menembus perbatasan Perancis.

Sebagai gantinya, mereka yang hendak bertandang ke Norwegia, negara asal sang suami, masuk melalui Belanda yang saat itu masih membuka perbatasan negara.

Namun di Belanda, kapal mengalami kerusakan yang membuat mereka berlabuh selama kurang lebih satu bulan untuk perbaikan.

Begitu kapal selesai diperbaiki, pasangan ini memutuskan untuk hanya berlayar di sekitar Norwegia, mengarungi laut selatan hingga ke utara.

Di tengah-tengah kegiatan berlayar, bertemulah Ika dengan lembaga swadaya masyarakat (NGO) yang melakukan kegiatan bersih-bersih pantai.

"Karena kita juga nggak ngapa-ngapain, bisnis waktu itu juga sangat sangat slowing down, jadi kita punya banyak waktu, akhirnya ikutan volunteer," papar Ika.

Sepanjang 2020 menuju 2021 itulah, Ika dan suami turut serta membersihkan sampah di sepanjang pantai Norwegia.

Halaman
1234