PASRAH Padepokan Ditutup, Gus Samsudin Beri Pesan ke Pengikutnya, Minta Bertafakur: Mati Pun Siap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Samsudin beri pesan untuk para pengikutnya

Dirinya membantah istilah penutupan yang selama ini ramai diberitakan.

Gus Samsudin mengatakan bahwa upaya yang dilakukan adalah tindakan untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

“Jadi tidak ada kata penutupan, hanya untuk mengkondusifkan. Tetap seperti biasa yang penting kondusif dulu saja. Kondusif kegiatan, yang penting bisa dikondusifkan. Gitu aja,” ujar Gus Samsudin usai mengikuti mediasi di Kantor Polres Blitar, melansir Kompas.com.

“Jadi intinya ya dalam mediasi tadi bahwa untuk menjaga keamanan kita sama-sama mengondisikan antara padepokan dan masyarakat,” tambahnya.  

Ia juga menambahkan terkat legalitas aktivitas di Padepokan Nur Dzat Sejati.

Gus Samsudin mengatakan bahwa padepokannya telah memiliki izin praktik pengobatan dan perizinan lokasi dari pihak yang berwenang.

Katanya, selama proses mediasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar juga membenarkan adanya izin praktik pengobatan tradisional yang dijalankan padepokan.

“Tadi dari dinas kesehatan sudah mengizinkan tidak ada masalah. Tempatnya juga tidak. Sekarang ini hanya dari opini media sosial bahwa saya melakukan penipuan. Tapi sama sekali tidak ada masalah dari segi hukum,” jelas Gus Samsudin.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan terkait padepokan yang menurutnya menjadi korban pembentukan opini di media sosial.

“Sebab sekarang ini sedang terjadi opini di media sosial bahwa padepokan itu melakukan penipuan. Padahal itu sama sekali tidak bisa dibuktikan,” ujar Gus Samsudin.

“Dan itu adalah sebuah kebohongan atau fitnah menurut kami,” tambahnya.

Gus Samsudin dan Padepokan Nur Dzat Sejati memang dikenal aktif mengunggah konten video di YouTube.

“Inilah hebatnya media sosial ya. Hanya karena opini kemudian terjadi masalah yang seperti ini,” tuturnya.

Ia tidak menyebut nama Pesulap Merah atau Marcel Radhival. Pria berambut panjang itu hanya menyebut opini tersebut sebenarnya berasal dari satu orang saja.

Namun, kata Samsudin, opini dari satu orang di media sosial itu memancing masyarakat luas hingga berujung pada tuntutan penutupan padepokan.

“Ini kan sebenarnya sebuah opini saja dari seseorang di media sosial sehingga orang lain ikut terpancing dalam masalah ini,” kata Samsudin.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 4 Pesan Gus Samsudin ke Para Pengikutnya Setelah Padepokan Ditutup Sementara: Mati pun Saya Siap