Ada nyamuk mati di dinding dengan noda darah kering.
Bersamaan dengan kesaksian pemilik, polisi berspekulasi bahwa malam sebelumnya, ketika pemiliknya pergi, pencuri naik ke rumah dari balkon.
Kemudian dia tinggal di sini selama satu malam, tidur dan makan dengan nyaman.
Sebelum pergi, para penjahat mencuri semua barang berharga.
Rumah tersebut merupakan rumah yang baru dibangun, sedangkan pemiliknya adalah orang yang rapi dan bersih.
Jika ada noda darah kotor di dinding, pemiliknya harus mengelapnya.
Tapi kenapa ada sisa tanda itu di dinding?
Baca juga: KUCING-Kucingan dengan Warga, Maling Buat Wanita di Bogor Berteriak Kaget, Sembunyi di Bawah Kasur
Maka dari itu, polisi sangat yakin bahwa ini adalah "bukti" kejahatan yang secara tidak sengaja ditinggalkan oleh pencuri.
Dari kesimpulan di atas, polisi mengambil sampel darah dari dinding untuk membandingkan DNA.
Pada akhirnya, sampel DNA ini cocok dengan sampel DNA seorang pria bermarga Chai.
Pada 30 Juni, polisi "menangkap" tersangka yang bermarga Chai.
Diketahui, Chai pernah menjalani hukuman penjara beberapa waktu karena kasus pencurian.
Di kantor polisi, Chai akhirnya mengakui pencuriannya.
Bisa dibilang, kasus pencurian berhasil diselesaikan oleh polisi dari Departemen Keamanan Umum Fuzhou berkat mayat seekor nyamuk.
Mungkin pencurinya sendiri tidak percaya, niat hati menghalau nyamuk yang mengganggu, tapi identitasnya malah terungkap.
(TribunTrends.com/ Suli Hanna)