MASYA ALLAH, Nenek Pemulung Nabung Rp 35 Ribu Selama 15 Tahun, Lega Akhirnya Bisa Beli Sapi Kurban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jumiah, seorang nenek yang bekerja sebagai pemulung.

“Awalnya saya ingin menabung untuk naik haji.

Tapi saya kurban sapi dulu, biar saya dan keluarga kalau  mati nanti bisa naik sapi ke surga,” ujar Jumiah.

Jumiah yang setiap hari mencari rosok di sekitar Kendal kadang harus pulang naik becak ketika mendapat barang rosokan banyak.

Jika hasil dari mulungnya itu sedikit, Jumiah memilih jalan kaki.

Sebab dirinya masih juat menggendongnya.

“Setelah bisa membeli sapi kurban, saya akan menabung lagi untuk naik haji,” jelas Jumiah.

Terpisah, ketua panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Besar Darul Muttaqin Kebondalem Khoirur Roziqin mengatakan, panitia sudah menerima sapi kurban dari Jumiah, untuk disembelih bersama hewan kurban lain di masjid.

Sapi tersebut dititipkan di penjual sapi untuk dirawat dan akan diambil sehari sebelum hari H Idul Adha.

“Saya sangat kagum dengan nenek Jumiah.

Dia bekerja  kerja keras  sebagai pemulung, hasilnya kemudian ditabung dan dibelikan seekor sapi untuk kurban,” kata Rozikin.

SOSOK Calon Jemaah Haji Termuda Baru Lulus SMA, Ada Cerita Pilu di Baliknya

Sosok calon jemaah haji termuda jadi sorotan.

Ialah perempuan bernama Fithrotun Nisa, jemaah haji asal Kabupaten Sidoarjo.

Gadis yang kerap disapa Nisa tersebut tergabung dalam kloter 25.

Ia bakal segera pergi ke Baitulloh meksi usia yang masih muda.

Halaman
1234