Tangis Satpam DPRD Cirebon, Motor Hangus Dilalap Api saat Ricuh, Youtuber Willie Salim Janjikan Ini
Pilu satpam DPRD Cirebon, motornya hangus dilalap api saat ricuh. Youtuber Willie Salim janjikan satu hal ini.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Sabtu, 30 Agustus 2025, menjadi hari yang tak terlupakan bagi warga Kabupaten Cirebon.
Asap hitam membubung dari gedung DPRD setempat, menjadi saksi bisu dari kericuhan yang pecah dan mengubah wajah kota itu.
Namun di balik peristiwa besar tersebut, tersimpan kisah pilu seorang satpam bernama Imron, yang kehilangan lebih dari sekadar harta benda, kehilangan sebuah simbol keamanan dan penghidupan sehari-hari.
Motor Kesayangan Hangus Dilalap Api
Imron adalah sosok sederhana yang sehari-hari menjaga keamanan gedung DPRD Kabupaten Cirebon.
Namun, Sabtu itu, ia menjadi saksi pahit ketika massa yang marah merangsek masuk dan membakar gedung wakil rakyat tersebut.
Motor kesayangannya, sebuah Vario 150 cc, tak luput dari amukan api.
Tangisan Imron terekam jelas dalam sebuah video amatir yang diunggah akun Instagram @pojokmertasara pada Minggu (31/8/2025).
Pria berseragam satpam itu terlihat menutupi wajahnya dengan tangan, suara parau menggema saat ia menyampaikan kesedihannya.
“Ya saya takut (nangis), ribuan orang. Terus lihat motor sudah terbakar,” ucap Imron lirih, dikutip dari Tribun.
Motor yang sehari-hari menemani tugasnya kini hanya tersisa abu, bahkan velg motor itu dicopot dan diambil oleh massa yang mengamuk.
“Perasaannya gak ada darah, lemes. Velgnya aja diambilin sama pendemo,” tambahnya dengan suara bergetar.
Meski mendapat dukungan dan penguatan dari warga sekitar, luka yang dirasakan Imron tetap dalam dan menyayat hati.
Baca juga: Momen Ricuh Warga Sabotase Eskavator & Robohkan Hibisc Fantasy Bogor, Dedi Mulyadi: Bongkar!

Sebuah Harapan dari YouTuber Willie Salim
Di tengah duka itu, hadir secercah harapan yang datang dari sosok tak terduga.
Dalam video yang sama, Imron terlihat melakukan panggilan video dengan Willie Salim, seorang YouTuber ternama yang dengan sigap menanyakan kondisi sang satpam.
“Tapi bapaknya gak kenapa-napa kan?” tanya Willie dengan perhatian.
“Alhamdulillah tidak kenapa-napa, kejadiannya begitu cepat, banyak hujan batu, gedung dewan juga dibakar. TV, kulkas, semuanya abis,” jawab Imron.
Sebelum mengakhiri percakapan, Willie berjanji akan datang langsung ke Cirebon dan memberikan bantuan berupa motor baru sebagai pengganti.
“Motor saya Vario 150 cc, alhamdulillah (ketika Willie akan datang ke Cirebon),” jawab Imron dengan mata berkaca-kaca, menyiratkan rasa syukur dan harapan baru di tengah keterpurukan.

Latar Belakang Kericuhan: Dari Demonstrasi Damai ke Kekerasan
Kericuhan yang berujung pada pembakaran gedung DPRD itu sendiri bermula dari unjuk rasa yang diikuti ribuan massa.
Mahasiswa, pengemudi ojek online, dan masyarakat umum turun ke jalan menuntut perubahan dan menolak kekerasan aparat.
“Kami datang ke sini bukan untuk mencari ribut, kami hanya menuntut perubahan. Polresta harus mendengar jeritan kami,” teriak salah satu koordinator aksi melalui pengeras suara.
Namun suasana yang awalnya relatif damai mendadak berubah mencekam ketika massa bergerak ke arah gedung DPRD Kabupaten Cirebon.
Potongan-potongan kaca berhamburan, pos polisi dirusak, dan sejumlah pot bunga dirobohkan. Asap ban terbakar dan gas air mata menambah kengerian suasana.
Tak lama kemudian, api mulai membakar salah satu sisi gedung.
“Asalnya hanya kericuhan, lemparan batu dan botol. Tidak lama, saya lihat api mulai muncul dari sisi samping gedung. Warga langsung berhamburan,” tutur Rohman, warga sekitar yang menyaksikan kejadian.
Kerusakan Parah dan Dampak bagi Warga Sekitar
Kobaran api menjalar dengan cepat, menghanguskan atap dan ruang sidang utama gedung DPRD.
Kursi, meja, dan dokumen resmi berubah menjadi abu. Dua pos satpam ikut terbakar, menambah derita warga sekitar.
Petugas pemadam kebakaran berjuang mati-matian, namun angin kencang menyulitkan upaya mereka untuk memadamkan api yang mengamuk.
Saat massa mulai membubarkan diri menjelang sore, yang tersisa hanyalah puing-puing hitam dan bekas luka emosional bagi masyarakat sekitar, termasuk bagi orang-orang kecil seperti Imron.
“Saya tidak menyangka, gedung sebesar ini bisa terbakar begitu aja. Padahal di sinilah seharusnya wakil rakyat bekerja,” ungkap Sulastri, salah satu warga yang menyaksikan tragedi tersebut.
Hingga Minggu siang, bau hangus masih tercium menyengat di sekitar lokasi. Puing-puing gedung yang porak poranda menjadi saksi bisu dari peristiwa kelam itu.
(TribunTrends.com/ TribunJabar.id/ Disempurnakan dengan bantuan AI)
Sumber: Tribun Jabar
Bupati-Wabup Hamenang-Benny Jadi Tamu Istimewa 13 Pasangan Baznas Mantu 2025 |
![]() |
---|
Nadiem Makarim Kembali Diperiksa Kejaksaan Agung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook |
![]() |
---|
Melly Goeslaw Tanggapi Situasi Politik Terkini, Tenang Saja Kawan-kawan, Saya Tidak Sakit Hati! |
![]() |
---|
Jejak Digital Nafa Urbach, Ogah Jadi Anggota DPR karena Kasihan Masyarakatnya, Kini Ungkit Tunjangan |
![]() |
---|
Penyanyi Tompi Ungkap Alasannya Menolak Atas Tawaran Menjadi Caleg, Tidak Dapat Restu Ibu dan Istri |
![]() |
---|