Breaking News:

Kunci Jawaban

JAWABAN: Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 60. Bagan Identifiksi Plot Cerita

Inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 60 Kurikulum Merdeka. Uraikan plot cerita dalam teks Hikayat si Miskin secara kronologis

|
TribunTrends.com/ Imaged by AI
Inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 60 Kurikulum Merdeka. Uraikan plot cerita dalam teks Hikayat si Miskin secara kronologis 

Paragraf 2:Istri si Miskin kemudian hamil dan ngidam ingin makan buah mempelam, namun si Miskin tidak mampu membelinya. Si Miskin akhirnya pergi ke pasar untuk meminta buah busuk atau sisa dari para pedagang.

Paragraf 6: Para pedagang sangat baik dan memberikan buah mempelam, bahkan ada yang memberi buah lainnya, nasi, hingga kain. Si Miskin segera memberikannya kepada sang istri.

Bagan ketiga: menuju konflik

Paragraf 7: Sesampainya di rumah, sang istri tidak mau memakan buah mempalem dari pasar.

Bagan Keempat: klimaks

Paragraf 8: Sang istri malah menangis, dan ingin mati saja dengan jika tidak bisa memakan buah dari taman raja, dia hanya mau makan buah yang diambil dari taman raja. Demi istri dan calon buah hatinya, si Miskin bertekad datang menemui Maharaja Indera Dewa

Bagan Kelima: penyelesaian

Paragraf 10: Sang istri akhirnya bisa mendapatkan apa yang dia inginkan, hingga suatu hari anak dari si Miskin dengan tampang yang rupawan. Ketika sedang menggali tanah untuk membuat pondasi rumah, si Miskin menemukan emas yang sangat banyak hingga membuatnya kaya raya.

Teks Hikayat Si Miskin:

Asalnya raja kayangan dan jadi demikian karena disumpahi oleh Batara Indera. Terlantar di negeri Antah Berantah dan keduanya sangat dibenci orang. Setiap kali mereka mengemis di pasar dan kampung mereka dipukuli dan diusir hingga ke hutan. Oleh yang demikian, tinggallah dua suami-istri itu di hutan memakan batang kayu dan buah-buahan.

Hatta beberapa lamanya maka istri si Miskin itu pun hamillah tiga bulan lamanya. Maka istrinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itu pun terketukkan hatinya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada istrinya, “Ayo, hai Adinda. Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta barang suatu, hampir kepada kampung orang tiada boleh.”

Setelah didengar oleh istrinya kata suaminya demikian itu maka makinlah sangat ia menangis. Maka kata suaminya, “Diamlah
tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi mencaharikan tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah
mempelam itu kakanda berikan pada tuan.”

Maka istrinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah ke pasar mencahari buah mempelam itu. Setelah sampai
di orang berjualan buah mempelam maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia akan dipalu
orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam, “Hai miskin. Apa kehendakmu?”

Maka sahut si Miskin, “Jikalau ada belas dan kasihan serta rahim tuan akan hamba orang miskin hamba ini minta diberikan
yang sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buah mempelam tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.”

Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa hatinya. Maka
ada yang memberi buah mempelam, ada yang memberikan nasi, ada yang memberikan kain baju, ada yang memberikan buahbuahan. Maka si Miskin itu pun heranlah akan dirinya oleh sebab diberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan dahulunya jangankan diberinya barang suatu hampir pun tiada boleh. Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu maka ia pun kembalilah ke dalam hutan mendapatkan istrinya.

Halaman
123
Tags:
kunci jawabanBahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 60Kurikulum Merdeka
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved