Breaking News:

'Hanya Diajak, Tidak Tahu Apa-apa', Pengakuan Mahasiswa Terseret Penculikan Maut Ilham Pradipta

Salah satu pelaku penculikan Ilham Pradipta mengaku tak tahu tujuan penculikan, hanya diajak.

Editor: Suli Hanna
YouTube Tribunnews
PENCULIK ILHAM PRADIPTA - Tangkapan layar diolah dari YouTube Tribunnews, Jumat (29/8/2025). Salah satu pelaku penculikan Ilham Pradipta mengaku tak tahu tujuan penculikan, hanya diajak. 

“Dalam perjalanan menuju lokasi, klien kami baru menyadari bahwa tujuannya menculik seseorang,” jelas Maksimus.

Perjalanan Kelam Melintasi Kota

Aksi penculikan dilakukan di parkiran Lotte Mart, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Setelah korban berhasil diamankan, mobil yang mereka tumpangi terus berpindah-pindah lokasi.

Dari Pasar Rebo, ke Kemayoran, hingga akhirnya ke Cempaka Putih.

“Setelah melakukan penculikan itu, mereka berpindah, bergeser ke Kemayoran diarahkan saudara E,” terang Maksimus.

Ia juga menambahkan bahwa koordinasi penuh dilakukan oleh E, yang kerap berkomunikasi dengan F, sosok yang diduga kuat sebagai otak di balik kejadian ini.

“Yang intens komunikasi dengan seseorang yang patut diduga F itu adalah saudara E,” lanjutnya.

Hanya dalam beberapa menit, di kawasan Kemayoran, korban dipindahkan ke mobil lain, sebuah Toyota Fortuner, dan dibawa pergi.

RAH dan tiga orang lainnya kemudian melanjutkan perjalanan ke Arcici, Cempaka Putih.

Baca juga: Ketua RT Bongkar Rahasia Pelaku Penculikan Ilham Pradipta Kepala Bank BUMN, Bos Ada di Surabaya

PENCULIKAN KEPALA CABANG BANK - Foto TKP temuan mayat dan CCTV penculikan. Dugaan penyebab kematian kepala cabang bank BUMN Mohammad Ilham Pradipta yang diculik mulai terjawab, Jumat (22/8/2025).
PENCULIKAN KEPALA CABANG BANK - Foto TKP temuan mayat dan CCTV penculikan. Dugaan penyebab kematian kepala cabang bank BUMN Mohammad Ilham Pradipta yang diculik mulai terjawab, Jumat (22/8/2025). (Kolase Kompas TV, istimewa)

“Dia Tidak Bisa Menolak”: Potret Ketidakberdayaan Anak Muda

RAH, mahasiswa muda yang sedang menapaki masa depannya, kini terjerat hukum.

Maksimus menyebut bahwa kliennya bukan bagian dari rencana jahat itu. Bahkan dia tidak diberi penjelasan apa-apa.

“Dia hanya diajak pagi-pagi setelah bangun tidur dan tidak dalam posisi bisa menolak, dia juga tidak dalam kehendak bebas karena berada dalam satu rombongan mobil,” katanya.

Usai peristiwa tragis itu, para pelaku kembali ke rumah E di Johar Baru. Di sana, uang tunai Rp 8 juta diberikan sebagai ‘bayaran’. Bukan sebagai kesepakatan awal, melainkan hadiah pasca-aksi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Tags:
Ilham PradiptaBUMN
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved