WAJAH Tangis Penuh Penyesalan Immanuel Ebenezer, Tangan Diborgol, Baju Tahanan, Air Mata Bercucuran

Inilah wajah penuh penyesalan Immanuel Ebenezer, tangan diborgol, berbaju tahanan KPK, air mata bercucuran tak terbendung membasahi pipi

Penyesalan Wakil Menteri Ketenagakerjaan atau Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel tentu bak nasi sudah jadi bubur, terlambat.

Immanuel Ebenezer pantas merasa syok dan malu berat karena ia menjadi pejabat pertama di Kabinet Merah Putih Prabowo - Gibran yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi, diduga kasus pemerasan.

Ia pantas merasa sangat malu, karena wakil menteri berkacamata tebal itu sering koar-koar tentang gerakan antikorupsi.

Bahkan ia seolah sangat membela kaum buruh dan mengancam pengusaha dengan kalimat "Jangan main-main di pemerintahan Prabowo." 

Tapi ternyata mantan driver ojek online itu tidak luput dari godaan uang dan kekuasaan sehingga terjerat dugaan kasus pemerasan.

Kini, air mata pun tak terbendung. Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang selama ini lantang bersuara soal antikorupsi, akhirnya menangis setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan digelandang ke tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tangisan itu pecah saat jumpa pers KPK di Jakarta, Jumat (22/8/2025). Dengan wajah muram, pria kelahiran Riau, 22 Juli 1975 itu, berjalan tertunduk memakai rompi oranye khas tahanan KPK.

Di dadanya tertera nomor tujuh, dan langkahnya berada paling depan, digiring bersama deretan tersangka lainnya.

Kedua tangannya diborgol. Matanya berkaca-kaca. Sesekali ia menoleh ke kanan dan kiri, berusaha menahan air mata yang terus mengalir di balik kaca matanya.

Namun ketika sorotan kamera wartawan mengarah kepadanya, Immanuel tak lagi kuasa menahan perasaan. Dengan kedua tangannya yang terikat, ia justru merapatkan telapak tangan, seolah memohon pengampunan dari publik.

Ironi begitu kentara. Immanuel yang dulu dikenal sebagai relawan militan, seorang aktivis yang pernah mendukung hukuman mati bagi koruptor, kini justru terjerat kasus korupsi.

Bahkan, ia tercatat sebagai orang pertama dari kabinet Presiden Prabowo Subianto yang resmi ditahan KPK.

“Ini yang sekarang ramai diungkit. Saya baru sadar, oh iya, dulu dia pernah bilang koruptor dihukum mati,” ujar Sekjen Transparency International Indonesia, Danang Widoyoko, sesama aktivis yang mengaku terkejut melihat perubahan nasib sahabat seperjuangannya.

“Tetapi itu sekadar retorika. Kekuasaan adalah ujian sejati bagi seorang aktivis. Dan di titik inilah, integritasnya runtuh.”