Breaking News:

Politik Viral

Latar Belakang Pendidikan Gustika Hatta yang Sebut Indonesia Dipimpin Penculik, Lulusan Prancis

Pendidikan Gustika Jusuf Hatta, cucu dari Mohammad Hatta, yang menyebut bahwa Indonesia tengah berada di bawah kendali penculik dan anak haram.

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Instagram Gustika Jusuf Hatta
CUCU BUNG HATTA - Pendidikan Gustika Jusuf Hatta, cucu dari Mohammad Hatta, yang menyebut Indonesia dipimpin oleh penculik dan anak haram. 

TRIBUNTRENDS.COM - Nama Gustika Jusuf Hatta, cucu dari proklamator Mohammad Hatta, kembali mencuat di ruang publik usai kehadirannya di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025.

Bukan hanya karena garis keturunannya yang lekat dengan sejarah bangsa, tetapi juga karena pilihan busana simbolik dan pernyataan tajam yang mengguncang wacana nasional.

Dalam momen peringatan yang penuh seremonial itu, Gustika tampil dengan kebaya hitam dan batik slobog, bukan sebagai gaya fesyen belaka, tapi sebagai simbol duka dan protes terhadap kondisi hak asasi manusia di Indonesia.

Baca juga: Profil Gustika, Cucu Bung Hatta Lantang Sebut Prabowo Penculik, Gibran Anak Haram Konstitusi

“Walau bukan Kamisan, pagi ini aku memilih kebaya hitam yang sengaja kupadukan dengan batik slobog untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” tulis Gustika melalui akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahannya itu, ia tidak hanya berbicara tentang simbol busana, tetapi juga menyampaikan kritik keras terhadap pemerintah saat ini, menyebut bahwa Indonesia tengah berada di bawah kendali sosok-sosok yang ia anggap telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan konstitusi.

“Bahkan kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penculik dan penjahat HAM, dengan Wakil anak haram konstitusi,” tegasnya.

Latar Belakang Akademik yang Kuat

Pernyataan tegas seperti itu bukanlah tanpa dasar. Gustika dikenal sebagai aktivis muda dengan bekal pendidikan global dan pemahaman mendalam mengenai demokrasi, konflik, dan hak asasi manusia.

Ia memulai pendidikan tingginya di Sciences Po Lyon, Prancis, sebelum melanjutkan ke King’s College London, salah satu universitas ternama di dunia.

Di sana, ia mengambil studi War Studies yang mencakup isu-isu militer, keamanan internasional, dan strategi geopolitik.

Wawasannya diperluas lagi lewat berbagai kursus singkat di University of Oxford dan Sotheby’s Institute of Art, serta kini tengah menempuh studi pascasarjana di Geneva Academy of International Humanitarian Law and Human Rights, memperdalam pengetahuannya dalam hukum konflik bersenjata dan HAM internasional.

Sosok Gustika, cucu Bung Hatta lantang sebut Prabowo penculik, Gibran anak haram Konstitusi, singgung luka HAM dan tragedi di Pati Jawa Tengah.
Sosok Gustika, cucu Bung Hatta lantang sebut Prabowo penculik, Gibran anak haram Konstitusi, singgung luka HAM dan tragedi di Pati Jawa Tengah. (Setpres dan IG Gustika Hatta)

Pengalaman Internasional: Aktivis Sejak Remaja

Sejak usia belia, Gustika sudah aktif dalam panggung global. Pada 2012, ia menjadi delegasi muda di United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Doha, Qatar.

Tahun berikutnya, ia bergabung sebagai intern Delegasi Indonesia dalam UNESCO Youth Forum.

Keterlibatannya dalam forum-forum PBB yang membahas isu perempuan, pendidikan, hingga multilateralisme membuatnya dikenal sebagai sosok muda Indonesia yang vokal dan dihormati secara internasional.

Baca juga: SOSOK Cucu Bung Hatta, Muncul di Istana Presiden Tapi Berani Ungkit Dugaan Pelanggaran HAM Prabowo

Karier dan Aktivisme di Dalam Negeri

Tak hanya di luar negeri, di Indonesia pun Gustika terlibat aktif dalam isu-isu strategis.

Ia pernah menjadi anggota Youth Advisory Panel UNFPA Indonesia, terlibat dalam program-program tentang kesehatan dan hak reproduksi.

Pada 2020–2022, ia bekerja sebagai peneliti di Imparsial, lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada isu hak asasi manusia.

Di sana, ia mendalami isu-isu seperti reformasi sektor keamanan, Papua, dan kekerasan politik.

Tak hanya itu, ia juga dipercaya sebagai National Youth Consultant untuk Plan International Indonesia, dalam program pemberdayaan pemuda bersama Asian Development Bank.

Ia juga membangun koneksi dengan audiens muda lewat podcast dan konten sosial politik dalam jaringan Box2Box.

Pengakuan Internasional & Beasiswa Bergengsi

Gustika menerima banyak pengakuan atas kiprahnya. Ia pernah terpilih sebagai ASEAN Youth Fellow (2018), dan menerima beasiswa penuh dari Nuffic Orange Knowledge Programme pada 2022.

Pelatihan di The Hague Academy for Local Governance yang ia ikuti memperkuat kapabilitasnya di bidang supremasi hukum dan keamanan lokal.

Simbol Perlawanan: Busana sebagai Kritik Sosial

Penampilan Gustika di Istana Negara dengan kebaya hitam dan batik slobog bukan sekadar fesyen, tetapi pernyataan politik yang jelas dan lantang.

Ia memilih mengenakan warna gelap di hari kemerdekaan sebagai bentuk keprihatinan terhadap pelanggaran HAM, impunitas, dan ketidakadilan struktural.

“Jujur tidak sampai hati merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-80 tanpa rasa iba, dengan peristiwa-peristiwa yang mengkhianati nilai kemanusiaan,” tulisnya lagi.

Dalam unggahannya, ia turut menyinggung kekerasan aparat, manipulasi sejarah oleh penguasa, hingga tragedi di Pati yang menelan korban jiwa, sebagai cerminan kondisi demokrasi Indonesia yang dianggap kian merosot.

Reaksi Publik

Pernyataan keras Gustika memicu gelombang perdebatan di ruang publik dan media sosial. Banyak yang mengapresiasi keberaniannya sebagai representasi suara rakyat yang kritis terhadap kekuasaan.

Namun, tak sedikit pula yang menganggap ucapannya kontroversial, bahkan bisa dianggap melanggar norma atau etika politik.

Di luar pro dan kontra, keberanian Gustika mencerminkan tradisi intelektual dan moral yang diwarisi dari kakeknya, Bung Hatta, yang dikenal menjunjung tinggi etika politik, demokrasi, dan keberpihakan pada rakyat.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)

Tags:
GustikaMohammad HattaGibranPrabowo
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved