Breaking News:

Niat Pembinaan Prajurit Berakhir Maut, Prada Lucky Dianiaya 20 Senior di Sel Tahanan hingga Tewas

Nasib Prada Lucky prajurit muda yang tewas dianiaya 20 senior di NTT, niat pelaku awalnya pembinaan, malah berujung maut.

|
Editor: Suli Hanna
YouTube TribunSumsel
MOTIF PENGANIAYAAN - Foto tangkapan layar dari YouTube Tribun Sumsel, Selasa (12/8/2025). Nasib Prada Lucky prajurit muda yang tewas dianiaya 20 senior di NTT, niat pelaku awalnya pembinaan, malah berujung maut. 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang prajurit muda, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, harus meregang nyawa bukan karena gugur di medan perang, melainkan akibat kekerasan yang dilakukan oleh seniornya sendiri di Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere di Nagekeo, NTT.

Tindakan brutal itu terjadi di lingkungan militer yang seharusnya menjunjung tinggi disiplin dan keadilan.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengungkap motif di balik penganiayaan tersebut.

Dari mulutnya terdengar penjelasan yang mengejutkan sekaligus memilukan.

“Motif, saya sudah sampaikan semuanya atas dasar pembinaan," ujar Wahyu saat ditemui di Gedung Mabes AD, Jakarta, Senin (11/8/2025).

"Jadi pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit."

Namun ‘pembinaan’ yang dimaksud nyatanya berbuah duka.

Prada Lucky menjadi korban jiwa yang tak termaafkan.

Wahyu melanjutkan, kekerasan ini tidak terjadi dalam satu waktu, tetapi dilakukan berulang kali kepada beberapa personel, termasuk Prada Lucky, dalam rentang waktu yang berbeda.

Proses pengusutan pun harus menelisik peran masing-masing dari 20 oknum yang kini menjadi tersangka.

“Tentu kita perlu mendalami beberapa hal yang nanti akan menjadi esensi pemeriksaan terhadap para tersangka," ujarnya.

"Tapi bisa saya katakan bahwa kegiatan-kegiatan pembinaan prajurit itu yang mendasari suatu hal terjadi pada masalah ini."

Baca juga: Kematian Prada Lucky: Ayahnya Curigai Ada Manipulasi Medis, Siap Beberkan Bukti

TNI DISIKA SENIOR - Foto unggahan pribadi anggota TNI Prada Lucky Namo (kiri), dan foto Prada Lucky dalam peti mati setelah tewas diduga disiksa senior. Sang ayah, Serma Christian Namo mengaku akan terus mengejar anggota TNI yang menghabisi nyawa Prada Lucky.
TNI DISIKA SENIOR - Foto unggahan pribadi anggota TNI Prada Lucky Namo (kiri), dan foto Prada Lucky dalam peti mati setelah tewas diduga disiksa senior. Sang ayah, Serma Christian Namo mengaku akan terus mengejar anggota TNI yang menghabisi nyawa Prada Lucky. (Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo)

Ia menegaskan, pihak TNI AD sama sekali tidak mentolerir kekerasan dalam pembinaan, apalagi jika berujung kematian.

"Saya sampaikan bahwa Pimpinan TNI Angkatan Darat tidak pernah mentolerir setiap bentuk pembinaan yang di luar kaedah-kaedah yang bermanfaat untuk operasional prajurit.

Apalagi menyebabkan kerugian personel meninggal dunia," tegasnya.

"Ini betul-betul suatu hal yang di luar dari apa yang sudah digariskan."

20 Prajurit Jadi Tersangka: Bayang-Bayang Kekerasan yang Terungkap

Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, dengan nada tegas mengumumkan bahwa 20 prajurit telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam kasus ini. Termasuk satu perwira yang ikut diperiksa.

"Seluruhnya 20 tersangka sudah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan lanjutan.

Ada satu orang perwira," ujar Piek Budyakto seusai mengunjungi keluarga Prada Lucky di Kupang.

Meski belum menyebut inisial tersangka, Piek memastikan penyelidikan berjalan transparan dan menyeluruh.

"Siapapun yang melakukan perbuatan ini harus diusut tanpa pandang bulu.

Semua harus diperiksa sesuai mekanisme hukum dan prosedur yang berlaku," tegasnya.

"Hukuman terberat akan diberikan sesuai mekanisme oleh Polisi Militer yang berwenang, sesuai permintaan keluarga."

Kematian Prada Lucky membuat Pangdam Piek kehilangan salah satu prajurit terbaiknya.

"Saya kehilangan anggota saya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung Sersan Mayor Kristian Namo. Ini sangat menyedihkan dan kami sesalkan," ujarnya.

Kronologi Mencekam: Dari Dugaan Penyimpangan Hingga Penganiayaan Berulang

Tragedi ini bermula dari tuduhan serius yang menimpa Prada Lucky, yakni dugaan penyimpangan seksual yang memicu penahanan dan penyiksaan.

Pada Minggu malam, 27 Juli 2025, Prada Lucky diperiksa terkait dugaan tersebut.

Keesokan paginya, ia melarikan diri saat izin ke kamar mandi, tapi berhasil ditemukan dan dibawa kembali.

Setelah itu, nasib naas mulai menghampirinya. Beberapa senior diketahui melakukan pemukulan bergantian menggunakan tangan dan selang, bahkan ada yang menyiksa dengan cambuk dan injakan di dalam sel tahanan.

Siksaan ini berulang selama beberapa hari, menyebabkan kondisi ginjal dan paru-paru Prada Lucky memburuk parah.

Dalam laporan yang beredar, disebutkan ia tidur tanpa alas di lantai sel selama masa tahanan.

Ketika kondisinya mulai memburuk, Prada Lucky dibawa ke rumah sakit.

Ia membutuhkan tiga kantong darah dan sempat dirawat di ruang ICU dengan ventilator.

Sayangnya, semua upaya menyelamatkan nyawanya gagal. Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Kesaksian Kakak: ‘Pura-Pura Sakit’ yang Berujung Maut

Kakak Prada Lucky, Lusi Namo, menceritakan penderitaan adiknya yang dianggap pura-pura sakit oleh seniornya sehingga mendapat perlakuan kejam di dalam sel.

“Senior mengira dia pura-pura tidak mau bekerja di dapur,” ungkap Lusi.

Lusi mengaku mendapatkan informasi menyakitkan dari seseorang yang mengaku pacar salah satu prajurit pelaku.

Dari pesan DM Instagram, ia mengetahui bahwa wajah Prada Lucky dan rekannya dipenuhi luka dan darah akibat pemukulan.

“Pacar prajurit itu bilang bahwa pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali. Ia melihat wajah Lucky dan kawannya saat itu dipukul dan sudah berdarah," katanya.

Lusi juga menyesalkan sikap atasan yang tidak transparan.

“Dansi itu orang yang paling saya benci, karena tidak memberitahu kondisi adik saya,” tegasnya.

(TribunTrends.com/ Tribunbengkulu.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)

Tags:
Prada LuckyNTT
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved